NU, Nahdlatul Ulama, Aliran Sesat Terbesar Di Indonesia?

NU, Nahdlatul Ulama, Aliran Sesat Terbesar Di Indonesia? Organisasi Islam dengan massa terbesar di Indonesia ini tak luput dari tuduhan sesat, sehubungan beberapa detil seremonial yang menjadi tradisi kelompok sementara tidak ditemukan rujukan atau contoh seremonial semacam itu di kalangan salafus shalih. Bagi beberapa gerakan pembaharu Islam, tradisi semacam itu sangat dikenal dengan sebutan bid'ah. Dengan menyandarkan pendapat pada sebuah hadits tentang bid'ah, beberapa kelompok orang bahkan mengarahkan kesimpulan pada kesimpulan bahwa NU adalah kelompok sesat, karena semua bid'ah adalah dlolalah(sesat). Berikut penjelasannya
 Awal Mula Munculnya NU

Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam), disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam yang berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang pendidikan sosial dan ekonomi. Konon dua tokoh pendiri NU melakukan penolakan ketika Arab saudi akan menetapkan mahzab wahabi sebagai satu satunya mahzab dalam dunia Islam. Lalu kedua tokoh ini pun membentuk NU di Jombang dengan mahzab Syafiiyah. (Mahzab Syafii adalah mahzab terbaru saat Islam masuk Indonesia pertama kali)

Monopoli Stempel Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Meskipun awal pendiriannya disemangati oleh penolakan pembakuan mahzabWahhabiyah, ternyata yang terjadi adalah pembakuan satu mahzab lain yaitu mahzab Syafiiyah. Celakanya NU mendeklarasikan diri sebagai yang paling "Ahlus Sunnah wal Jamaah" padahal kalau mau jujur jika dirinci daftar bid'ah yang dilakukan oleh umat Islam Indonesia niscaya NU menempati rangking pertama. Itu sebabnya setiap kali pembahasan masalah bid'ah maka yang menjadi sasaran tembak paling laris adalah NU. Jadi bagi beberapa kalangan NU lebih tepat di juluki ahlul bid'ah berjamaah.


NU Lahir sebagai Reaksi Pembaharuan Islam Indonesia

Tak dipungkiri bahwa kesadaran bahwa Belanda adalah musuh yang harus dilenyapkan muncul  berkat perkembangan wawasan mengenai konstelasi politik dunia saat itu. Muslimin Indonesia dirampok oleh Belanda dan seperti adem ayem saja selama 350 th. beberapa perlawanan kecil yang sempat dilakukan lebih bersifat kedaerahan, disebabkan pemahaman yang sangat kurang mengenai hakikat kedatangan Belanda di Nusantara ini. Penjajahan Belanda tidak lain adalah usaha dominasi dunia Barat atas dunia Islam. Dunia Barat menemukan momentumnya dengan munculnya revolusi Industri abad 19. Dengan teknologi abad Industri yang setingkat lebih maju dibanding milik dunia Islam (yang berjaya di abad agraris), beberapa negara Eropa berlomba merambah negri negri muslim di timur jauh.
Baru pada awal abad 20, beberapa pembaharu muslim berhasil menda'wahkan pembaruan pemikiran Islam yang menyadarkan umat bahwa keduniaan kita sudah dikuasai Barat, karena selama ini kita hanya berkutat masalah keakhiratan. Diawali dengan berdirinya Muhammadiyah th 1912 umat Islam tersadar bahwa yang terjadi di seluruh Nusantara bahkan dunia Islam secara keseluruhan sejatinya adalah sama, yaitu bahwa kejumudan berpikir telah menghalangi Umat islam untuk sadar  bahwa bagian kehidupan dunia umat telah diambil alih oleh bangsa barat.

Hadroh Al Banjari





Cahaya Rasul (Ki Sudrun)



Kumpulan Qasaid Majelis Muhyin Nufuus Yogyakarta





Persis, Persatuan Islam. Ahli Bid'ah Terbesar di Jawa Barat ? Aliran Sesat?

Persatuan Islam (Persis) seringkali diplesetkan oleh kelompok non Persis sebagai "Perselisihan Islam" Dan satu julukan yang sangat 'tepat' disandangkan atas kelompok Persis ini adalah Ahli Bid'ah terbesar di Jawa Barat. karena memang kelompok satu ini sebagian besar porsi pembicaraannya adalah masalah bid'ah. Apakah Persis merupakan salah satu aliran sesat di Indonesia?

Apakah Persis (Persatuan Islam) Itu?


Persis adalah salah satu Organisasi Muslim Indonesia yang didirikan pada tahun 1923 di Bandung. Tokoh awal yang paling dikenal adalah Ahmad Hassan atau Hassan Bangil. Gagasan dasar gerakan Persis ini sebenarnya tidak beda dari gerakan pembaharu Islam lainnya seperti Muhammadiyah, ataupun Wahhabiyah yang di indonesia mengambil bentuknya sebagai Salafy. Umat Islam mengalami kemunduran hampir di semua bidang dirasakan sebagai akibat dari ketidakmurnian pemahaman dan pelaksanaan Quran. Gerakan pembaharu hadir untuk mengembalikan Umat pada kemurnian ajaran Islam tanpa ditambahi atau tercampur ajaran lain yang bertentangan dengan Quran dan sunnah Nabi.


Persis Seringkali Meresahkan Kelompok Lain

Sebagaimana organisasi dan gerakan Islam lainnya, meskipun tujuan awalnya bagus namun dalam perkembangannya seringkali menimbulkan keresahan bagi kelompok lain yang tidak atau belum sependapat dengan pemikiran yang ditawarkan oleh Persis. Keadaan bertambah parah ketika tokoh tokoh yang muncul belakangan tidak memiliki kualifikasi yang memadai untuk dapat secara lugas menterjemahkan pemikiran para pendahulunya agar dapat diterapkan di masa sekarang sesuai perkembangan pemikiran Umat Islam secara umum.
Kelugasan dan keluwesan dalam berdakwah atau menyampaikan pemikiran baru yang berbeda dari tradisi masyarakat memang hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki Ilmu yang luas, kecerdasan yang tinggi dan akhlak yang mulia. Ketiganya jarang sekali berkumpul dalam diri para jamaah Persis sehingga yang terjadi dimasyarakat bukanlah penerimaan melainkan penolakan.
Yang cukup memprihatinkan adalah pemisahan diri dengan mendirikan masjid khusus dengan stempel Persis.


Persis Sang Ahli Bid’ah

Tema pembicaraan Persis yang paling utama adalah masalah bid’ah. Dan sasaran utamanya tidak ada lagi selain tradisi NU. Jika kita mau tahu segala jenis bid’ah secara terperinci maka di gudang ilmu Persis semuanya akan kita dapatkan.
Pernyataan bahwa semua bid’ah adalah sesat ternyata menjadi bumerang bagi persis sendiri. Mereka tidak sadar bahwa banyak hal yang mereka lakukan padahal nabi dan para sahabatnya tidak pernah mencontohkannya. Dan semua orang bisa menanyakan kepada mereka mana haditsnya?. Beberapa bid’ah yang dilakukan oleh persis adalah:
  1. mendirikan Masjid dengan stempel Persis padahal nabi tidak pernah menulisi masjid dengan cap Persis (padahal yang namanya masjid adalah milik umat Islam yang mana saja tanpa memandang kelompok)
  2. Persis gemar membid’ahkan kelompok lain  padahal Nabi dan para sahabatnya berlaku lembut dengan sesama muslim
  3. Persis memakai mushaf Quran dalam belajar Quran padahal Nabi mengajar para sahabatnya dulu tidak pakai quran

Tidak Semua Bid'ah itu Sesat

Dengan blunder kasus seperti di atas beberapa orang yang kritis di tubuh Persis kembali pada paradigma bahwa Tidak Semua Bid'ah adalah Sesat. Banyak yang melupakan kaidah pokok ilmu fiqh yang paling sering diungkap Ibnu Taymiah yaitu: "Dalam masalah muamalah  (ibadah ghairu mahdloh) semuanya boleh kecuali yang dilarang. Dalam masalah Ibadah Pokok (mahdloh) makasemuanya tidak boleh kecuali yang dicontohkan.
Dengan demikian yang disebut bid'ah sesat itu hanya dalam batasan ibadah pokok. sedangkan diluar itu hanya bisa diharamkan jika ada dalil yang melarangnya.

dengan paradigma ini salam salaman sesudah sholat tidak termasuk bid'ah sesat karena dilakukan diluar sholat. demikian pula membaca usholi sebelum takbir karena takbir merupakan awal dari sholat
tahlilan juga bukan bidah sesat karena tahlilan bukan ibadah pokok sebagaimana sholat.

paradigma yang luwes seperti ini lebih mudah merangkul kelompok diluar persis dan meminimalisir friksi dan keresahan dikalangan umat.

Hizbut Tahrir Indonesia Itu Apa? Sebuah Aliran Sesat?

Hizbut Tahrir Indonesia Itu Apa?Sebuah Aliran Sesat? Pertanyaan yang seringkali mengusik ini tentu tidak mesti dijawab dengan njelimet. Hizbut Tahrir Indonesia yang sering disingkat HTI adalah salah satu kelompok gerakan Islam sebagaimana Salafy, Ihwanul Muslimin, Jamaah Tabligh, dan beberapa kelompok Islam lainnya, yang pada dasarnya merupakan implementasi gagasan pembaruan Islam. Gerakan semacam ini pada tahapan tertentu mengambil bentuk organisasinya sendiri hingga terbentuk kelompok kelompok yang saling terpisah berdasarkan ciri masing masing.Apakah gerakan semacam itu sesat?Berikut Penjelasannaya
Apakah Hizbut Tahrir Itu?

Hizbut Tahrir adalah kependekan dari nama aslinya Hizb at Tahrir al Islami (Partai Pembebasan Islam) yang didirikan di Al Quds pada tahun 1952 oleh Taqiyudin an Nabhani (Hafidzul Quran, Qadhi/hakim Palestina lulusan Al Azhar)Hizbut Tahrir bermaksud membangkitkan kembali umat Islam dari kemerosotan yang amat parah, membebaskan umat dari ide-ide, sistem perundang-undangan, dan hukum-hukum kufur, serta membebaskan mereka dari cengkeraman dominasi dan pengaruh negara-negara kafir. Hizbut Tahrir bermaksud juga membangun kembali Daulah Khilafah Islamiyah di muka bumi, sehingga hukum yang diturunkan Allah SWT dapat diberlakukan kembali.

Sifat Hizbut Tahrir Indonesia
Organisasi Hizbut Tahrir Indonesia bersifat terbuka (meski di masa rezim Suharto tidak demikian). Kajian kajian keislamannya dapat dijadikan sumber pengkayaan pemikiran Islam, meskipun implementasi di lapangan masih perlu dukungan intelektual yang lebih cerdas. Dari beberapa prinsip ajarannya nampak Hizbut Tahrir mengutamakan dakwah politik yang lebih bersifat lisan. Dari sudut pandang politik Indonesia HTI telah mengambil peran sebagai oposan. Tentu saja jika memiliki dukungan Intelektual yang memadai akan lebih mampu mewarnai pengambilan keputusan politik di negeri ini. 


 Hizbut Tahrir Indonesia Sesat?
Tentu saja tidak mungkin kita sembarangan mengatakan sesat. Dari sejarahnya kita melihat bahwa HT hanyalah sekelompok kaum muslimin yang berusaha memperjuangkan Islam dengan cara dan penafsiran mereka sendiri. Sepanjang yang mereka lakukan tidak bertentangan dengan Quran dan contoh Rasulullah maka tidak dapat dihukumi sesat. Dan dalam perjalanan sejarahnya HT belum terlihat menafikkan kelompok Islam yang lain sehingga tingkat penerimaan masyarakat relatif biasa saja, (tidak ada resistensi masyarakat). Namun memang ada beberapa pengikut HT yang karena ketidaktahuannya atau karena akhlak pribadinya yang kurang mendukung seringkali berbenturan dengan kelompok Islam yang lain. Yang paling sering mengemuka dalam kasus kasus semacam ini adalah sifat merasa diri paling benar, paling nyunnah dibanding kelompok lain. Sifat seperti ini bukan hanya milik satu kelompok melainkan hampir semua orang yang berafiliasi dengan kelompok tertentu mengidap penyakit ini.(bangga dengan pendapat kelompoknya, sembari meremehkan pendapat kelompok lain).

(by Adil Muhammad Isa)

Apakah Salafy Itu? Apakah Salafy Merupakan Aliran Sesat Dalam Islam?

Apakah Salafy Itu? Apakah Salafy Merupakan Aliran Sesat Dalam Islam? Beberapa orang baik dari kalangan muslim maupun non muslim seringkali menanyakan hal ini. Sebenarnya tidak ada yang salah dari Salafy, karena Salafy hanyalah julukan sebuah gerakan yang bertujuan menjalankan ajaran Islam sesuai cara cara yang dicontohkan oleh orang orang salaf. Tetapi fenomena sejarah menunjukkan bahwa hampir setiap gerakan mengalami distorsi dari gagasan awalnya, dan Salafy adalah salah satunya. Itu sebabnya sekarang ini makin mudah dijumpai tokoh maupun pengikut Salafy dalam banyak hal bukannya menunjukkan perilaku kaum salaf, tetapi malah lebih mirip tabiat kaum Khawarij, yang kontraproduktif terhadap perkembangan Islam secara umum. Kenapa demikian?

Apa Itu Salafy

Kata salaf merupakan kependekan dari salafus shalih (kaum shalih yang terdahulu), yang merupakan julukan atas tiga generasi awal umat Islam, yaitu generasi sahabat, tabiin dan tabiit tabiinPokok ajaran dari ideologi dasar Salafi adalah bahwa Islam telah sempurna dan selesai pada waktu masa Muhammad dan sahabat-sahabatnya, oleh karena itu tidak dikehendaki inovasi yang telah ditambahkan pada abad nanti karena material dan pengaruh budaya. Paham ideologi Salafi berusaha untuk menghidupkan kembali praktek Islam yang lebih mirip agama Muhammad selama ini.


Ulama Rujukan Kelompok Salafy 
Dewasa ini kelompok yang menamakan dirinya salafy merujuk pada pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab (Wahabiyah), Ibnu Taimiyah, Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha. Keempat Ulama tersebut dikenal sebagai ulama ulama yang paling puritan yang gigih memperjuangkan kemurnian Islam. Tentu saja hal ini tak lepas dari kondisi umat Islam di masa itu, dimana banyak beredar hadits hadits palsu yang pada tingkat tertentu sudah diyakini oleh masyarakat sebagai bagian dari ajaran pokok Islam.


Kesalahan Tokoh dan Pengikut Salafy
Gerakan Salafy adalah gerakan yang secara gagasan sangat baik, tetapi dalam perkembangannya kerapkali membuat keresahan dikalangan umat Islam, dan cenderung merusak persaudaraan dan keutuhan umat. Penyebab utamanya adalah kebanggaan yang berlebihan atas pendapat kelompok dan sikap meremehkan pendapat kelompok lain.
Satu hal fatal yang masuk dalam pikiran tokoh dan pengikut mereka adalah anggapan bahwa "Hanya kelompok salafy lah yang benar benar mencontoh nabi. Semua orang di luar salafy tidak mau mencontoh nabi" Padahal kita tahu bahwa orang orang di luar mereka juga mengajarkan hal yang sama yaitu menjalankan Islam sesuai Quran dan sunnah Nabi.
Artinya semua muslimin dari kelompok manapun adalah salafy, bukan cuma yang memakai nama salafy saja. 


Kelompok Salafy Lebih Mirip Khawarij
Salah satu ciri kecerdasan seseorang adalah kemampuan membedakan yang benar dari yang salah. Banyaknya data yang disimpan dalam otak dapat dioptimalkan untuk memutuskan dengan tepat tingkat kebenaran suatu pendapat dengan proporsi yang tepat. Munculnya kaum Khawarij adalah pelajaran berharga buat kita, betapa pemikiran puritanis seringkali terjebak dalam pembatasan yang berlebihan.
Sedikitnya ada dua hal yang membuat kelompok salafy lebih mirip Khawarij ketimbang kaum Salafus Shalih
1.Keinginan yang sangat kuat untuk menjalankan Islam secara murni sesuai aslinya tidak diimbangi dengan akhlak dan kemampuan berpikir yang memadai. Hal ini menyebabkan isu dakwah yang mereka sampaikan lebih cenderung meresahkan. Jangankan buat non muslim, dikalangan muslim saja menimbulkan permusuhan. padahal para salafus shalih dikenal sebagai kaum yang meskipun secara ide berbeda dengan kaum yahudi dan nashrani namun dalam urusan urusan bernegara dan bertetangga mereka adalah orang orang yang paling disukai oleh masyarakat. Artinya : Kaum salaf dahulu selain berilmu menguasai betul Al Quran juga melengkapi diri dengan akhlak bermuamalah yang sangat baik sehingga baik kawan maupun lawan sangat mudah menerima kehadiran dan keberadaan mereka di masyarakat, sedangkan kelompok salafy hanya mampu menda'wakan diri sebagai berilmu ditambah akhlak buruk mereka dalam bermuamalah (merasa hanya merekalah yang salaf, diluar mereka bid'ah),..akibatnya orang orang diluar kelompok mereka jadi eneg, sebal, kesel dsb. Keberadaan mereka sulit diterima bahkan oleh sesama muslim sekalipun.
2 Seringkali mereka menyebut bahwa ulama ulama yang memperjuangkan Islam dengan cara berbeda dari apa yang mereka yakini, sebagai ulama palsu sembari menyebarkan fitnah atas mereka. Mereka mengaku tidak mengutamakan ketokohan karena yang menjadi tokoh salafy adalah Nabi Muhammad, padahal mereka mengatakan demikian itu berdasarkan omongan tokoh mereka yang tak mau disebut namanya itu. Jadi aneh bukan?

Nah dua hal diatas benar benar membuat Salafy pas banget dengan ciriciri Khawarij yang merupakan cikal bakal ekstrimitas pemikiran Islam pertama yang muncul dari kalangan orang orang yang kurang memadai dalam berpikir


Siapa  Yang Mudah Terjebak dalam Kelompok Salafy?

Yang biasanya paling mudah masuk dalam kelompok salafy adalah orang orang yang semangat keislamannya sedang menanjak tetapi kemampuan berpikirnya kurang ditambah dengan penguasaan sejarah Islam yang minim. orang orang demikian ini dengan mudah terpesona oleh pendakwah salafy yang gemar mempertontonkan kepandaian melantunkan hadits, mempresentasikan ayat quran dengan gaya pemikir dan fuqaha yang seakan akan kaliber dunia. Ketika pendakwah salafy itu mengatakan ulama  A B C D dst sebagai ulama bid ah, sedangkan ulama X Y Z sebagai ulama salaf, maka orang orang kurang akal tadi meyakini bahwa itu adalah kebenaran, dikarenakan pengetahuan sejarah dan wawasan yang sangat kurang


Bagaimana Agar Tidak Mudah Terjebak Dalam Kelompok Salafy?

Sebenarnya sangat mudah. Yang pertama, kita harus sadar bahwa banyak saudara kita kaum muslimin yang berada diluar kelompok salafy, yang sebenarnya lebih salaf dibandingkan mereka. Kaum muslimin diluar salafy yang memiliki sifat sifat salaf tersebut tidak pernah menda'wakan diri mereka sebagai salaf dan tidak pula mengklaim orang diluar mereka sebagai orang yang tidak salaf. Dan kita akan tahu dari sejarah, memang orang orang berakhlak mulia yang sebenarnya memang tidak pernah menda'wakan diri sebagai orang mulia, sebaliknya, kalau ada orang mengaku dirinya mulia tentu kita wajib bertanya bukan?
Yang Kedua, Jangan pernah terpesona dengan gaya ceramah seseorang yang tampak menguasai hadits, quran, fasih berbahasa arab, dan embel embel tampilan luar yang mirip ahli fikih atau ahli filsafat islam. Kita harus tau bahwa diluar salafy berjibun orang seperti itu. Ada satu kiat untuk memastikan apakah orang tersebut layak didengar dan diikuti kuliahnya atau tidak. Perhatikan betul pembicaraannya. Dengan penglihatan yang cermat kita akan tahu,... kalau arah bicaranya terlihat menonjolkan kepintaran dirinya, ditambah dengan celaan (kasar maupun halus) terhadap tokoh di luar kelompoknya,... saat itulah kita harus waspada,.. dia itulah orang yang lebih mirip Khawarij ketimbang kaum salaf. Karena Kaum salaf tidak pernah memuji diri sendiri apalagi mencela orang lain.

Demikian tulisan ini, jika ada simpatisan salafy atau tokoh salafy yang kurang berkenan silakan komplain. 

(by adil muhammad isa)

Misteri Ka'bah Yang Fenomenal

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”




Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.



Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.



Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.



Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda :

"Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam"

PIAGAM MADINAH: PERLEMBAGAAN PERTAMA DI DUNIA


Berikut adalah perlembagaan yang ditulis oleh Rasulullah s.a.w ketika umat Islam mendirikan sebuah negara Islam di Madinah pada tahun 622 M. bersamaan 1 Hijriyah. Lahirnya negara ini menandakan bermulanya konsep sekaligus praktik sebuah negara berperlembagaan pertama di dunia selain perlembagaan bertulis pertama dalam sejarah. 
b931dbf110a542635cb01a9d190d030a.jpg

Sebelum itu tiada satu negara pun yang memiliki perlembagaan, kerana dalam sistem monarki sabda raja adalah undang-undang. Dalam perlembagaan yang cukup maju ini Rasulullah menggariskan beberapa prinsip yang penting dalam bernegara seperti prinsip persamaan (pasal 2; 16),  keadilan (pasal 45; 47; 20; 36 ), persaudaraan dan perpaduan (pasal 12; 14; 19; 37), kedaulatan hukum Shari’ah ( pasal 42; 23), kebebasan bersuara atau amar makruf nahi munkar (pasal 13; 47), hak-hak dan kewajipan kaum minoriti (25; 24; 36-38; 46), kewajipan rakyat dalam mempertahankan negara (18; 38; 46), kesetiaan kepada negara (pasal 37; 46), pengakuan Rasulullah sebagai ketua negara dan ketua hakim (42; 23) dan lain-lain.

Dengan nama Allah Yang Maha pemurah lagi Maha pengasih.

Sesungguhnya ini adalah dokumen dari Muhammad pesuruh Allah, (yang mengurus perhubungan) antara orang-orang beriman dan Islam (terdiri daripada) kaum Quraysh dan Yathrib, dan mereka yang mengikuti dan bekerja bersama mereka.

PEMBENTUKAN UMMAT

Pasal 1

Sesungguhnya mereka adalah satu ummat, bebas dari (pengaruh dan kekuasaan) manusia lainnya.

II

HAK ASASI MANUSIA

Pasal 2

Kaum Muhajirin dari Quraisy tetap mempunyai hak asli mereka, yaitu saling tanggung-menanggung, membayar dan menerima uang tebusan darah (diyat) di antara mereka (karena suatu pembunuhan), dengan cara yang baik dan adil di antara orang-orang beriman.

Pasal 3

  1. Banu 'Awf (dari Yatsrib) tetap mempunyai hak asli mereka, tanggung menanggung uang tebusan darah (diyat).
  2. Dan setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan uang tebusan dengan baik dan adil di antara orang-orang beriman.
Pasal 4

  1. Banu Sa'idah (dari Yatsrib) tetap atas hak asli mereka, tanggung menanggung uang tebusan mereka.
  2. Dan setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan uang tebusan dengan baik dan adil di antara orang-orang beriman.
Pasal 5

  1. Banul-Harts (dari suku Yatsrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka, saling tanggung-menanggung untuk membayar uang tebusan darah (diyat) di antara mereka.
  2. Setiap keluarga (tha'ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil di kalangan orang-orang beriman.
Pasal 6


  1. Banu Jusyam (dari suku Yatsrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka, tanggung-menanggung membayar uang tebusan darah (diyat) di antara mereka.
  2. Setiap keluarga (tha'ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil di kalangan orang-orang beriman.
Pasal 7

  1. Banu Najjar (dari suku Yatsrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka, tanggung-menanggung membayar uang tebusan darah (diyat) dengan secara baik dan adil.
  2. Setiap keluarga (tha'ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil di kalangan orang beriman.
Pasal 8

  1. Banu 'Amrin (dari suku Yatsrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka, tanggung-menanggung membayar uang tebusan darah (diyat) di antara mereka.
  2. Setiap keluarga (tha'ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan
    adil di kalangan orang-orang beriman.
Pasal 9

  1. Banu An-Nabiet (dari suku Yatsrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka, tanggung-menanggung membayar uang tebusan darah (diyat) di antara mereka.
  2. Setiap keluarga (tha'ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil di kalangan orang-orang beriman.
Pasal 10

  1. Banu Aws (dari suku Yatsrib) berpegang atas hak-hak asli mereka, tanggung-menanggung membayar uang tebusan darah (diyat) di antara mereka.
  2. Setiap keluarga (tha'ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil di kalangan orang-orang beriman.
III

PERSATUAN SEAGAMA

Pasal 11

Sesungguhnya orang-orang beriman tidak akan melalaikan tanggungjawabnya untuk memberi sumbangan bagi orang-orang yang berhutang, karena membayar uang tebusan darah dengan secara baik dan adil di kalangan orang-orang beriman.

Pasal 12

Tidak seorang pun dari orang-orang yang beriman dibolehkan membuat persekutuan dengan teman sekutu dari orang yang beriman lainnya, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari padanya.

Pasal 13

  1. Segenap orang-orang beriman yang bertaqwa harus menentang setiap orang yang berbuat kesalahan , melanggar ketertiban, penipuan, permusuhan atau pengacauan di kalangan masyarakat orang-orang beriman.
  2. Kebulatan persatuan mereka terhadap orang-orang yang bersalah merupakan
    tangan yang satu, walaupun terhadap anak-anak mereka sendiri.
Pasal 14

  1. Tidak diperkenankan seseorang yang beriman membunuh seorang beriman lainnya karena lantaran seorang yang tidak beriman.
  2. Tidak pula diperkenankan seorang yang beriman membantu seorang yang kafir untuk melawan seorang yang beriman lainnya.
Pasal 15

  1. Jaminan Allah adalah satu dan merata, melindungi nasib orang-orang yang lemah.
  2. Segenap orang-orang yang beriman harus jamin-menjamin dan setiakawan sesama mereka daripada (gangguan) manusia lainnya.
IV

PERSATUAN SEGENAP WARGANEGARA

Pasal 16

Bahwa sesungguhnya kaum-bangsa Yahudi yang setia kepada (negara) kita, berhak mendapatkan bantuan dan perlindungan, tidak boleh dikurangi haknya dan tidak boleh diasingkan dari pergaulan umum.

Pasal 17

  1. Perdamaian dari orang-orang beriman adalah satu
  2. Tidak diperkenankan segolongan orang-orang yang beriman membuat perjanjian tanpa ikut sertanya segolongan lainnya di dalam suatu peperangan di jalan Allah, kecuali atas dasar persamaan dan adil di antara mereka.
Pasal 18

Setiap penyerangan yang dilakukan terhadap kita, merupakan tantangan terhadap semuanya yang harus memperkuat persatuan antara segenap golongan.

Pasal 19

  1. Segenap orang-orang yang beriman harus memberikan pembelaan atas tiap-tiap darah yang tertumpah di jalan Allah.
  2. Setiap orang beriman yang bertaqwa harus berteguh hati atas jalan yang baik dan kuat.
Pasal 20

  1. Perlindungan yang diberikan oleh seorang yang tidak beriman (musyrik) terhadap harta dan jiwa seorang musuh Quraisy, tidaklah diakui.
  2. Campur tangan apapun tidaklah diijinkan atas kerugian seorang yang beriman.

Pasal 21

  1. Barangsiapa yang membunuh akan seorang yang beriman dengan cukup bukti atas perbuatannya harus dihukum bunuh atasnya, kecuali kalau wali (keluarga yang berhak) dari si terbunuh bersedia dan rela menerima ganti kerugian (diyat).
  2. Segenap warga yang beriman harus bulat bersatu mengutuk perbuatan itu, dan tidak diijinkan selain daripada menghukum kejahatan itu.

Pasal 22

  1. Tidak dibenarkan bagi setiap orang yang mengakui piagam ini dan percaya kepada Allah dan hari akhir, akan membantu orang-orang yang salah, dan memberikan tempat kediaman baginya.
  2. Siapa yang memberikan bantuan atau memberikan tempat tinggal bagi pengkhianat-pengkhianat negara atau orang-orang yang salah, akan mendapatkan kutukan dan kemurkaan Allah di hari kiamat nanti, dan tidak diterima segala pengakuan dan kesaksiannya.
Pasal 23

Apabila timbul perbedaan pendapat di antara kamu di dalam suatu soal, maka kembalikanlah penyelesaiannya pada (hukum) Allah dan (keputusan) Muhammad SAW.

V

GOLONGAN MINORITI

Pasal 24

Warganegara (dari golongan) Yahudi memikul biaya bersama-sama dengan kaum beriman, selama negara dalam peperangan.

Pasal 25

  1. Kaum Yahudi dari suku 'Awf adalah satu bangsa-negara (ummat) dengan warga yang beriman.
  2. Kaum Yahudi bebas memeluk agama mereka, sebagai kaum Muslimin bebas memeluk agama mereka.
  3. Kebebasan ini berlaku juga terhadap pengikut-pengikut/sekutu-sekutu mereka, dan diri mereka sendiri.
  4. Kecuali kalau ada yang mengacau dan berbuat kejahatan, yang menimpa diri orang yang bersangkutan dan keluarganya.
Pasal 26

Kaum Yahudi dari Banu Najjar diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu 'Awf di atas

Pasal 27

Kaum Yahudi dari Banul-Harts diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu 'Awf di atas

Pasal 28

Kaum Yahudi dari Banu Sa'idah diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu 'Awf di atas

Pasal 29

Kaum Yahudi dari Banu Jusyam diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu 'Awf di atas

Pasal 30

Kaum Yahudi dari Banu Aws diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu 'Awf di atas

Pasal 31

  1. Kaum Yahudi dari Banu Tsa'labah, diperlakukan sama seperti kaum yahudi dari Banu 'Awf di atas
  2. Kecuali orang yang mengacau atau berbuat kejahatan, maka ganjaran dari pengacauan dan kejahatannya itu menimpa dirinya dan keluarganya.
Pasal 32

Suku Jafnah adalah bertali darah dengan kaum Yahudi dari Banu Tsa'labah, diperlakukan sama seperti Banu Tsa'labah

Pasal 33

  1. Banu Syuthaibah diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu 'Awf di atas.
  2. Sikap yang baik harus dapat membendung segala penyelewengan.
Pasal 34

Pengikut-pengikut/sekutu-sekutu dari Banu Tsa'labah, diperlakukan sama seperti Banu Tsa'labah.


Pasal 35

Segala pegawai-pegawai dan pembela-pembela kaum Yahudi, diperlakukan sama seperti kaum Yahudi.

VI

TUGAS WARGA NEGARA

Pasal 36

  1. Tidak seorang pun diperbolehkan bertindak keluar, tanpa ijinnya Muhammad SAW.
  2. Seorang warga negara dapat membalaskan kejahatan luka yang dilakukan orang kepadanya
  3. Siapa yang berbuat kejahatan, maka ganjaran kejahatan itu menimpa dirinya dan keluarganya, kecuali untuk membela diri
  4. Allah melindungi akan orang-orang yang setia kepada piagam ini

Pasal 37

  1. Kaum Yahudi memikul biaya negara, sebagai halnya kaum Muslimin memikul biaya negara
  2. Di antara segenap warga negara (Yahudi dan Muslimin) terjalin pembelaan untuk menentang setiap musuh negara yang memerangi setiap peserta dari piagam ini
  3. Di antara mereka harus terdapat saling nasihat-menasihati dan berbuat kebajikan, dan menjauhi segala dosa
  4. Seorang warga negara tidaklah dianggap bersalah, karena kesalahan yang dibuat sahabat/sekutunya
  5. Pertolongan, pembelaan, dan bantuan harus diberikan kepada orang/golongan yang teraniaya

Pasal 38

Warga negara kaum Yahudi memikul biaya bersama-sama warganegara yang beriman, selama peperangan masih terjadi

VII

MELINDUNGI NEGARA

Pasal 39

Sesungguhnya kota Yatsrib, Ibukota Negara, tidak boleh dilanggar kehormatannya oleh setiap peserta piagam ini

Pasal 40

Segala tetangga yang berdampingan rumah, harus diperlakukan sebagai diri-sendiri, tidak boleh diganggu ketenteramannya, dan tidak diperlakukan salah

Pasal 41

Tidak seorang pun tetangga wanita boleh diganggu ketenteraman atau kehormatannya, melainkan setiap kunjungan harus dengan ijin suaminya


VIII

PIMPINAN NEGARA

Pasal 42

  1. Tidak boleh terjadi suatu peristiwa di antara peserta piagam ini atau terjadi pertengkaran, melainkan segera dilaporkan dan diserahkan penyelesaiannya menurut (hukum ) Allah dan (kebijaksanaan) utusan-Nya, Muhammad SAW
  2. Allah berpegang teguh kepada piagam ini dan orang-orang yang setia kepadanya

Pasal 43

Sesungguhnya (musuh) Quraisy tidak boleh dilindungi, begitu juga segala orang yang membantu mereka

Pasal 44

Di kalangan warga negara sudah terikat janji pertahanan bersama untuk menentang setiap agresor yang menyergap kota Yatsrib


IX

POLITIK PERDAMAIAN

Pasal 45

  1. Apabila mereka diajak kepada perdamaian (dan) membuat perjanjian damai (treaty), mereka tetap sedia untuk berdamai dan membuat perjanjian damai
  2. Setiap kali ajakan perdamaian seperti demikian, sesungguhnya kaum yang beriman harus melakukannya, kecuali terhadap orang (negara) yang menunjukkan permusuhan terhadap agama (Islam)
  3. Kewajiban atas setiap warganegara mengambil bahagian dari pihak mereka untuk perdamaian itu
Pasal 46

  1. Dan sesungguhnya kaum Yahudi dari Aws dan segala sekutu dan simpatisan mereka, mempunyai kewajiban yang sama dengan segala peserta piagam untuk kebaikan (perdamaian) itu
  2. Sesungguhnya kebaikan (perdamaian) dapat menghilangkan segala kesalahan
X

PENUTUP

Pasal 47

  1. Setiap orang (warganegara) yang berusaha, segala usahanya adalah atas dirinya
  2. Sesungguhnya Allah menyertai akan segala peserta dari piagam ini, yang menjalankannya dengan jujur dan sebaik-baiknya
  3. Sesungguhnya tidaklah boleh piagam ini dipergunakan untuk melindungi orang-orang yang zalim dan bersalah
  4. Sesungguhnya (mulai saat ini), orang-orang yang bepergian (keluar), adalah aman
  5. Dan orang yang menetap adalah aman pula, kecuali orang-orang yang dhalim dan berbuat salah
  6. Sesungguhnya Allah melindungi orang (warganegara) yang baik dan bersikap taqwa (waspada)
  7. Dan (akhirnya) Muhammad adalah Pesuruh Allah, semoga Allah mencurahkan shalawat dan kesejahteraan atasnya
Keterangan dan Rujukan:

Menurut riwayat Ibnu Ishaq dalam bukunya Sirah an-Nabi SAW juz II hal 119-123, dikutip Ibnu Hisyam (wafat : 213 H.828 M). Diterjemahkan ke dalam bahasa inggris oleh A. Guillaume, The Life of Muhammad (1955) dan Muhammad Hamidullah, The First Written Constitution in the World (1965). disistematisasikan ke dalam pasal-pasal oleh Dr. AJ Wensinck dalam bukunya Mohammad en de Yoden le Medina (1928), pp. 74-84, dan W Montgomery Watt dalam bukunya Mohammad at Medina (1956), pp. 221-225

Bershalawat; Menciptakan Kelapangan di Dalam Dada

Bershalawat dapat menghilangkan keresahan dan kesuntukan. Jika kitasedang suntuk, pengap, tidak ada gairah hidup, maka banyak-banyaklahbershalawat kepada Rasulullah Saw. Bershalawat kepada Rasulullahartinya meminta agar perhatian Rasulullah kepada kita.Allah berfirman:Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.
Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Q.S. Al-Ahzaab: 56)
Ayat ini turun bukan hanya untuk sahabat Nabi, namun ayat ini turun
sampai dengan manusia di akhir zaman. Ini artinya bahwa ayat ini
memerintahkan kita juga untuk bershalawat kepada Rasulullah, sekalipun
Rasulullah sudah meninggal 14 abad yang lampau.
Ubay bin Ka’ab bertanya kepada Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, berapa banyak saya harus mengucapkan shalawat untukmu?”
Rasulullah menjawab, “Sesukamu.”
Lalu Ubay bertanya lagi, “Apakah seperempat atau dua pertiga?”
Rasulullah menjawab, “Sekehendakmu. Dan jika engkau tambahkan, maka itu lebih baik.”
Jadi, makin banyak kita bershalawat kepada Nabi, maka akan semakin bagus. Ini adalah jaminan dari Rasulullah Saw.
Lalu Ubay kemudian bertanya lagi, “Apakah shalawatku untukmu seluruhnya?”
Rasulullah menjawab, “Karena itu, dosamu akan diampuni, dan kesedihanmu akan dihilangkan.”
Berarti Rasulullah proaktif memintakan untuk orang yang suka
bershalawat terhadapnya agar Allah mengampuni dosa orang tersebut. Hal
ini sesuai dengan firman Allah:
Dan kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk dita`ati
dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya
dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun
memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. An-Nisaa: 64)
Rasulullah bersabda:
Jadi, jika kita rajin bershalawat kepada Rasulullah Saw, maka dosa
kita akan diampuni, dan kesedihan akan dihilangkan. (H.R. Tirmidzi).
Jangan pernah merasa rugi bershalawat terhadap Rasulullah. Dua dalil
menguatkan mengenai hal ini. Dengan bershalawat, maka rasa sedih dan
duka bisa hilang. Jadi, jika kita malas bershalawat, maka akan ada dua
poin yang akan kita rasakan:
1) Barangsiapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan
membalas dengan sepuluh shalawat baginya. Jika seseorang tidak
bershalawat sekalipun, maka itu artinya dia tidak akan mendapat
shalawat dari Allah.
2) Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku, kata Rasulullah, pada
malam Jum’at dan hari Jum’at. Sebab shalawat kalian diperlihatkan
kepadaku.
Ini semakin memperkuat kita, bahwa meskipun Rasulullah sudah tiada
dan meninggal, dia tetap secara rohani menyaksikan siapa di antara
umatnya yang paling rajin mengingatnya, mencintainya, dan membacakan
shalawat terhadapnya.
Ibnu Taimiyah berkata: “Shalawat yang paling sempurna adalah shalawat Ibrahimiyah,” yaitu yang sering kita baca ketika tahiyat:
Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa ‘ala aali Muhammad. Kama
shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim. Wa baarik ‘ala Muhammadin
wa ‘ala aali Muhammad. Kama baarakta ‘ala Ibrahim, wa ‘ala aali
Ibrahim. Fil ‘alamina innaka hamiidun majid.
Inilah shalawat yang paling kuat, yang paling afdhal, menurut Ibnu Taimiyah. Karena itulah, Rasulullah mencontohkan bacaan ini.
Shalawat terhadap Nabi akan memberikan dampak langsung kepada diri
kita sendiri. Akan memberikan dampak pencerahan terhadap batin kita.
Karena itu, pembacaan shalawat Nabi dengan cara penghayatan bagaimana
nikmatnya shalawat itu, maka itu akan membekas di dalam batin kita.
Perasaan jadi tenang, rindu kita kepada Rasulullah Saw. Dan untuk itu,
marilah kita bershalawat terhadap Rasulullah, kita lantunkan dengan
suara dalam kita sendiri.
Ya abbazzahra…
Melantunkan bait-bait ini adalah sama dengan shalawat Nabi. Bahkan
suara batin kita sendiri yang kita suarakan terhadapnya, itu akan
langsung menyentuh diri kita sendiri, dan insya Allah Rasulullah Saw
akan memberikan syafa’at nantinya ketika di akhirat.
Marilah dengan penuh senang hati dan penuh rasa cinta kepada junjungan
kita Rasulullah Saw, kita memberikan shalawat terhadapnya. Semoga
shalawat yang telah kita bacakan akan mendpatkan manfaat bagi diri kita
sendiri, tentunya juga dengan mengenang Rasulullah Saw.
Di dalam kitab-kitab kuning banyak sekali menganjurkan untuk kita membaca shalawat nabi. Bahkan Rasulullah Saw bersabda:
“Alangkah kikirnya umatku manakala namaku disebutkan, tapi tidak mengingat aku, tidak bershalawat terhadapku.”
Di dalam Kitab Irsyadul ‘ibad dikisahkan, bahwa ada seorang ibu yang
wirid rutinnya itu dia tidak baca wirid-wirid lain karena tidak hapal,
namun yang paling simpel yang ia baca adalah shalawat nabi. Mungkin ia
juga tidak pintar membaca Al-Qur’an sehingga jarang mengaji. Tapi yang
selalu ia ulang-ulangi kalimat yang ia hafal adalah shalawat nabi.
Ketika ibu itu setiap kali mencuci pakaian di pinggir sumur, setiap
kali sikat pakaiannya bergetar, setiap itu pula ia bershalawat nabi.
Jadi gerakan tangannya diikuti dengan shalawat nabi. Ketika timbanya
naik juga diikuti dengan shalawat nabi. Tiba-tiba anaknya terperosok
masuk ke dalam sumur tersebut, kemudian ia refleks mengucapkan,
“Allahumma shalli ‘ala Muhammad”. Ia membutuhkan waktu memanggil orang,
dan akhirnya anak itu diangkat ke atas. Masya Allah, ternyata anak itu
tidak tenggelam, bahkan rambutnyapun tidak basah.
Banyak keajaiban-keajaiban yang sering dialami oleh orang-orang yang
banyak zikirnya, termasuk menzikirkan membaca shalawat nabi.
Rasulullah sendiri mengatakan kepada kita, “Kalau kalian sering
bershalawat terhadapku, maka dosanya akan diampuni dan dadanya akan
dilapangkan.”
Banyak jenis shalawat, mana yang paling afdhal?
Menurut Ibnu Taimiyah, shalawat yang paling sempurna adalah shalawat
Ibrahimiyah. Ini pendek, semua kita pasti hapal karena sudah pasti kita
membacanya setiap shalat. Kalau kita shalat mayyit, Shalawat
Ibrahimiyah ini saja dibaca, kalau kita tidak bisa menghapal shalawat
yang lebih panjang, karena bertingkat-tingkatnya shalawat nabi
tersebut.
Kalau kita mendapatkan kegelisahan dan kegersangan hati, bacalah
Shalwat Nabi. Di dalam sebuah kitab disebutkan, bahwa kalau suatu waktu
kita melupakan sesuatu, maka kita dianjurkan membaca Shalawat Nabi.
Shalawat Nabi juga bagus dibaca ketika telinga kita mendengung.
Diriwayatkan, bahwa kalau telinga kita mendengung, entah kanan atau
kiri, maka bacalah Shalawat Nabi.
Kemudian, zakarallahu bikhairin wa zakarani.
Ada juga yang senantiasa mewiridkan Shalawat Nabi ketika kakinya
sedang kesemutan. Bahkan ada yang mengatakan, sekalipun kita di kamar
mandi, kalau ketika itu kita mendengarkan nama Nabi Muhammad
disebutkan, kita juga boleh bershalawat di kamar mandi atau kakus
tersebut.
Lafadz-lafadz shalawat itu betapa banyak memberikan manfaat untuk
ketenangan jiwa dan kelapangan dada, bahkan juga berfungsi sebagai
pengampunan dosa dan menghibur Rasulullah Saw. Lafadz-lafadz lain yang
perlu kita perhatikan juga adalah lafadz: “Hasbunallah wa ni’mal wakil,
ni’mal maula wa ni’mal nashir, wa la haula wala quwwata illa billahi
hal ‘aliyyul ‘azim.” Jadi, di dalam Wirid As-Syifa kita ditutup dengan
lafadz ini.
Di dalam Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali disebutkan, bahwa
kata-kata ini: “Hasbunallah wa ni’mal wakil …” diucapkan oleh Nabi
Ibrahim ketika ia dilemparkan ke dalam api, sehingga api itu tiba-tiba
menjadi dingin dan tidak mematikan Nabi Ibrahim.
Juga lafadz tersebut diucapkan oleh Nabi Muhammad Saw dalam Perang
Uhud, lalu Allah menolongnya. Kita tahu, bahwa pada Perang Uhud itu
Kaum Muslimin mengalami kekalahan, terdesak, terjebak, dipukul mundur,
dikepung, namun kemudian ada keajaiban yang menyelamatkan pasukan Kaum
Muslimin ketika itu, walaupun harus melangkah mundur. Beliau
(Rasulullah) mengucapkan lafadz tersebut (hasbunallah wa ni’mal
wakil…).
Dalam riwayat juga disebutkan, lafadz ini (hasbunallah wa ni’mal
wakil…) juga diucapkan oleh Nabi Musa ketika ia melihat lautan
terbentang di depan matanya, sedangkan musuh mengejar di belakangnya.
Maka dengan izin Allah, ia kemudian menjadi selamat.
Dalam kondisi ketika kita terdesak oleh suatu problema yang sangat
besar, maka kita tidak boleh kosong, kita tidak boleh tidak ada upaya,
dan ingatlah bahwa lafadz-lafadz tersebut penting untuk diucapkan.
Seperti difirmankan oleh Allah di dalam Al-Qur’an, bahwa ketika Nabi
Adam sedang terdesak, diajarkan: “Wa ‘allama adama al-asma-a kullaha.”
Allah mengajari Nabi Adam ketika ia sedang terdesak dengan sebuah
kalimat (al-asma).
Di dalam kitab-kitab tafsir disebutkan, bahwa al-asma tersebut
adalah Shalawat Nabi. Jadi, Nabi Muhammad belum lahir, namun sudah ada
perintah kepada Nabi Adam untuk membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad
Saw. Kalau kita lihat di dalam buku-buku tasawuf, mengapa Nabi Adam
bershalawat kepada Nabi Muhammad, sedangkan Nabi Muhammad ketika itu
belum hadir (belum dilahirkan) ke dunia ini. Nabi Adam itu adalah “Abul
basyaril ula” (Bapak biologis pertama). Sedangkan Nabi Muhammad adalah
“Aburruuhil ula” (Bapak roh manusia pertama). Karena itu sering
diistilahkan, bahwa Nabi Muhammad itu sesungguhnya adalah Nabi Pertama
sekaligus Nabi Terakhir. Secara biologis Nabi Muhammad adalah Nabi
Terakhir, tapi secara rohani ia adalah Nabi Pertama. Nabi Adam secara
biologis adalah Nabi Pertama, tapi bukan secara rohani. Wallahu a’lam.
Karena itu, para nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad sudah tahu bahwa
Nabi Muhammad Saw akan hadir. Inilah kemuliaannya Nabi Muhammad Saw.
Jadi, kalimat-kalimat penting tersebut di atas penting juga untuk
kita ingat ketika kita dalam keadaan terdesak. Jangan sampai kita
memanggil Bapak kita, memanggil suami, atau siapa saja makhluk Allah,
tapi panggillah Allah ketika kita terdesak itu. Bagaimana memanggil
Allah tersebut? “Hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’mal
nashir wa la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azim”
“Ketika hamba menyadari bahwa semua ini adalah perlindungan rabbani,
tentunya ia juga akan menyadari bahwa di sana ada Tuhan Yang Maha
Kuasa, Maha Penolong, Maha Pelindung, dan Maha Pengasih.”
Ketika kita membutuhkan pertolongan kepada Tuhan, seandainyapun kita
terlempar, tercebur ke tengah samudera tanpa penolong, pada saat itu
juga harus kita mengingat Allah, tidak boleh putus asa. Dalam kondisi
seperti apapun kita tidak boleh putus harapan, putus asa terhadap
Allah. Sekalipun kita diceburkan ke tengah samudera tanpa penolong
siapapun juga, tetap kita tidak boleh putus asa. Kita pasrahkan total
diri kita kepada Allah.
Allah berfirman:
Wallahu khairun hafidzan, wa huwa arhamarrahimin
“Maka Allah adalah sebaik-baik penjaga, dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang.”
Ada yang hafidz, tapi tidak rahman dan rahim. Sedangkan Allah adalah
Al-Hafidz (Pemelihara) yang sekaligus Al-Rahman (Pengasih) dan Al-Rahim
(Penyayang). Banyak sekali orang yang memperhatikan, banyak juga orang
yang memelihara, serta banyak juga orang yang bertanggungjawab, tapi
tidak memiliki kasih dan sayang. Beda halnya dengan Allah, menjadi
pemelihara dan juga menjadi pengasih dan penyayang terhadap yang
dipelihara-Nya. Karena itu, kalau kita sudah serahkan diri kita kepada
Allah Swt dalam kalimat, “Hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa
ni’mal nashir wa la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azim”,
mau kemana lagi kita. Kalau Allah menghendaki, laut itu tidak mau
menenggelamkan sahabat Tuhan. Laut memang mematikan, tapi ada contoh
kalau laut itu takut juga terhadap Tuhan. Kalau laut yang mematikan,
maka matilah Nabi Musa. Mengapa Nabi Musa tidak tenggelam di lautan?
Berjalan di atas air, tidak tega air itu membunuh sahabat-Nya. Tidak
tega ikan itu menelan dan memusnahkan sahabat-Nya yang bernama Nabi
Yunus. Tidak tega api itu membakar sahabat-Nya Nabi Ibrahim. Tidak tega
kuman (virus) itu mematikan Nabi Ayyub. []
Disarikan dari Pengajian Tasawwuf yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A. pada tanggal 20 Juni 2007 di Masjid Agung Sunda Kelapa-Jakarta. Transkriptor: Hanafi Mohan.

Al-Ustadz Ahmad Izzah Al-Andalusy

Suatu petang, di Tahun 1525.
Penjara tempat tahanan orang-orang di situ terasa hening mencengkam. Jeneral Adolf Roberto, pemimpin penjara yang terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan.
Setiap banduan penjara membongkokkan badannya rendah-rendah ketika ‘algojo penjara’ itu melintasi di hadapan mereka. Kerana kalau tidak, sepatu ‘boot keras’ milik tuan Roberto yang fanatik Kristian itu akan mendarat di wajah mereka. Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseoran mengumandangkan suara-suara yang amat ia benci.
“Hai…hentikan suara jelekmu! Hentikan…!” Teriak Roberto sekeras-kerasnya sambil membelalakkan mata.
Namun apa yang terjadi? Laki-laki di kamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dengan khusyu’nya. Roberto bertambah berang. Algojo penjara itu menghampiri kamar tahanan yang luasnya tak lebih sekadar cukup untuk satu orang.
Dengan marah ia menyemburkan ludahnya ke wajah tua sang tahanan yang keriput hanya tinggal tulang. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyucuh wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dengan rokoknya yang menyala. Sungguh ajaib… Tak terdengar secuil pun keluh kesakitan.
Bibir yang pucat kering milik sang tahanan amat galak untuk meneriakkan kata Rabbi, wa ana ‘abduka… Tahanan lain yang menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir sambil berkata, “Bersabarlah wahai ustaz…InsyaALlah tempatmu di Syurga.”
Melihat kegigihan orang tua yang dipanggil ustaz oleh sesama tahanan, ‘algojo penjara’ itu bertambah memuncak marahnya. Ia memerintahkan pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu keras-kerasnya sehingga terjerembab di lantai.
“Hai orang tua busuk! Bukankah engkau tahu,  aku tidak suka bahasa hinamu itu?! Aku tidak suka apa-apa yang berhubung dengan agamamu! Ketahuilah orang tua dungu, bumi Sepanyol ini kini telah berada dalam kekuasaan bapa kami, Tuhan Jesus. Anda telah membuat aku benci dan geram dengan ‘suara-suara’ yang seharusnya tidak didengari lagi di sini. Sebagai balasannya engkau akan kubunuh. Kecuali, kalau engkau mahu minta maaf dan masuk agama kami.”
Mendengar “khutbah” itu orang tua itu mendongakkan kepala, menatap Roberto dengan tatapan yang tajam dan dingin. Ia lalu berucap,
“Sungguh…aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat menjumpai kekasihku yang amat kucintai, ALlah. Bila kini aku berada di puncak kebahagiaan karena akan segera menemuiNya, patutkah aku berlutut kepadamu, hai manusia busuk? Jika aku turuti kemahuanmu, tentu aku termasuk manusia yang amat bodoh.”
Sejurus sahaja kata-kata itu terhenti, sepatu lars Roberto sudah mendarat di wajahnya. Laki-laki itu terhuyung. Kemudian jatuh terkapar di lantai penjara dengan wajah berlumuran darah. Ketika itulah dari saku baju penjaranya yang telah lusuh, meluncur sebuah ‘buku kecil’. Adolf Roberto berusaha
memungutnya. Namun tangan sang Ustaz telah terlebih dahulu mengambil dan menggenggamnya erat-erat. “Berikan buku itu, hai laki-laki dungu!” bentak Roberto.
“Haram bagi tanganmu yang kafir dan berlumuran dosa untuk menyentuh barang suci ini!”ucap sang ustaz dengan tatapan menghina pada Roberto. Tak ada jalan lain, akhirnya Roberto mengambil jalan paksa untuk mendapatkan buku itu. Sepatu lars seberat dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak jari-jari tangan sang ustaz yang telah lemah.
Suara gemeretak tulang yang patah terdengar menggetarkan hati. Namun tidak demikian bagi Roberto. Laki-laki bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak tulang yang terputus. Bahkan ‘algojo penjara’ itu merasa lebih puas lagi ketika melihat tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yang telah hancur.
Setelah tangan tua itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yang membuatnya baran. Perlahan Roberto membuka sampul buku yang telah lusuh. Mendadak algojo itu termenung.
“Ah…seperti aku pernah mengenal buku ini. Tetapi bila? Ya, aku pernah mengenal buku ini.”
Suara hati Roberto bertanya-tanya. Perlahan Roberto membuka lembaran pertama itu. Pemuda berumur tiga puluh tahun itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan-tulisan “aneh” dalam buku itu. Rasanya ia pernah mengenal tulisan seperti itu dahulu. Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Sepanyol.
Akhirnya Roberto duduk di samping sang ustaz yang sedang melepaskan nafas-nafas terakhirnya. Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda tanya yang dalam. Mata Roberto rapat terpejam. Ia berusaha keras mengingat peristiwa yang dialaminya sewaktu masih kanak-kanak.
Perlahan, sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan Roberto. Pemuda itu teringat ketika suatu petang di masa kanak-kanaknya terjadi kekecohan besar di negeri tempat kelahirannya ini. Petang itu ia melihat peristiwa yang mengerikan di lapangan Inkuisisi (lapangan tempat pembantaian kaum muslimin di Andalusia). Di tempat itu tengah berlangsung pesta darah dan nyawa. Beribu-ribu jiwa tak berdosa gugur di bumi Andalusia.
Di hujung kiri lapangan, beberapa puluh wanita berhijab (jilbab) digantung pada tiang-tiang besi yang terpancang tinggi. Tubuh mereka bergelantungan tertiup angin petang yang kencang, membuat pakaian muslimah yang dikenakan berkibar-kibar di udara. Sementara, di tengah lapangan ratusan pemuda Islam dibakar hidup-hidup pada tiang-tiang salib, hanya karena tidak mahu memasuki agama yang dibawa oleh para rahib.
Seorang kanak- kanak laki-laki comel dan tampan, berumur sekitar tujuh tahun, malam itu masih berdiri tegak di lapangan Inkuisisi yang telah senyap. Korban-korban kebiadaban itu telah syahid semua. Kanak kanak comel itu melimpahkan airmatanya menatap sang ibu yang terkulai lemah di tiang gantungan. Perlahan-lahan kanak – kanak itu mendekati tubuh sang ummi yang tak sudah bernyawa, sambil menggayuti abinya. Sang anak itu berkata dengan suara parau, “Ummi, ummi, mari kita pulang. Hari telah malam. Bukankah ummi telah berjanji malam ini akan mengajariku lagi tentang alif, ba, ta, tsa….? Ummi, cepat pulang ke rumah ummi…”
Budak kecil itu akhirnya menangis keras, ketika sang ummi tak jua menjawab ucapannya. Ia semakin bingung dan takut, tak tahu apa yang harus dibuat . Untuk pulang ke rumah pun ia tak tahu arah. Akhirnya budak itu berteriak memanggil bapaknya, “Abi…Abi…Abi…” Namun ia segera terhenti berteriak memanggil sang bapa ketika teringat petang kelmarin bapanya diseret dari rumah oleh beberapa orang berseragam.
“Hai…siapa kamu?!” jerit segerombolan orang yang tiba-tiba mendekati budak tersebut. “Saya Ahmad Izzah, sedang menunggu Ummi…” jawabnya memohon belas kasih. “Hah…siapa namamu budak, cuba ulangi!” bentak salah seorang dari mereka. “Saya Ahmad Izzah…” dia kembali menjawab dengan agak kasar. Tiba-tiba “Plak! sebuah tamparan mendarat di pipi si kecil. “Hai budak…! Wajahmu cantik tapi namamu hodoh. Aku benci namamu. Sekarang kutukar namamu dengan nama yang lebih baik. Namamu sekarang ‘Adolf Roberto’…Awas! Jangan kau sebut lagi namamu yang buruk itu. Kalau kau sebut lagi nama lamamu itu, nanti akan kubunuh!” ancam laki-laki itu.”
Budak itu mengigil ketakutan, sembari tetap menitiskan air mata. Dia hanya menurut ketika gerombolan itu membawanya keluar lapangan Inkuisisi. Akhirnya budak tampan itu hidup bersama mereka.
Roberto sedar dari renungannya yang panjang. Pemuda itu melompat ke arah sang tahanan. Secepat kilat dirobeknya baju penjara yang melekat pada tubuh sang ustaz. Ia mencari-cari sesuatu di pusat laki-laki itu. Ketika ia menemukan sebuah ‘tanda hitam’ ia berteriak histeria, “Abi…Abi…Abi…” Ia pun menangis keras, tak ubahnya seperti Ahmad Izzah dulu. Fikirannya terus bergelut dengan masa lalunya. Ia masih ingat betul, bahwa buku kecil yang ada di dalam genggamannya adalah Kitab Suci milik bapanya, yang dulu sering dibawa dan dibaca ayahnya ketika hendak menidurkannya. Ia jua ingat betul ayahnya mempunyai ‘tanda hitam’ pada bahagian pusat.
Pemuda bengis itu terus meraung dan memeluk erat tubuh tua nan lemah. Tampak sekali ada penyesalan yang amat dalam atas tingkah-lakunya selama ini. Lidahnya yang sudah berpuluh-puluh tahun lupa akan Islam, saat itu dengan spontan menyebut, “Abi… aku masih ingat alif, ba, ta, tha…” Hanya sebatas kata itu yang masih terakam dalam benaknya.
Sang ustaz segera membuka mata ketika merasakan ada tetesan hangat yang membasahi wajahnya. Dengan tatapan samar dia masih dapat melihat seseorang yang tadi menyeksanya habis-habisan kini sedang memeluknya. “Tunjuki aku pada jalan yang telah engkau tempuhi Abi, tunjukkan aku pada jalan itu…” Terdengar suara Roberto meminta belas.
Sang ustaz tengah mengatur nafas untuk berkata-kata, lalu memejamkan matanya. Air matanya pun turut berlinang. Betapa tidak, jika setelah puluhan tahun, ternyata ia masih sempat berjumpa dengan buah hatinya, di tempat ini. Sungguh tak masuk akal. Ini semata-mata bukti kebesaran Allah.
Sang Abi dengan susah payah masih boleh berucap. “Anakku, pergilah engkau ke Mesir. Di sana banyak saudaramu. Katakan saja bahwa engkau kenal dengan Syaikh Abdullah Fattah Ismail Al-Andalusy. Belajarlah engkau di negeri itu,” Setelah selesai berpesan sang ustaz menghembuskan nafas terakhir dengan berbekal kalimah indah “Asyahadu anla IllaahailALlah, wa asyahadu anna Muhammad Rasullullah…’. Beliau pergi dengan menemui Rabbnya dengan tersenyum, setelah sekian lama berjuang dibumi yang fana ini.
Kini Ahmah Izzah telah menjadi seorang alim di Mesir. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk agamanya, ‘Islam, sebagai ganti kekafiran yang di masa muda sempat disandangnya. Banyak pemuda Islam dari berbagai penjuru berguru dengannya…”
Al-Ustadz Ahmad Izzah Al-Andalusy.
Benarlah firman Allah…
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama ALlah, tetaplah atas fitrah ALlah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah ALlah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. 30:30)
Syeikh Al-Islam Turki yang terakhir iaitu As-Syeikh Mustafa Al Basri telah menegaskan dalam bukunya …
Sekularisme yang memisahkan ajaran agama dengan kehidupan dunia merupakan jalan paling mudah untuk menjadi murtad.
Dari :  Al-Manahil

Nabi Palsu Yang Datang setelah Yesus Ternyata Bukan Muhammad, Tetapi Paulus

Nabi Palsu Yang Datang setelah Yesus Ternyata Bukan Muhammad, Tetapi Paulus.  Sedikitnya ada dua anggapan salah terhadap Muhammad, yang terjadi dikalangan Nasrani. 1. Nubuat Taurat mengenai datangnya Nabi Yang mirip dengan Musa, bukan dinisbatkan kepada Muhammad melainkan kepada Isa. 2 Ramalan Isa mengenai Nabi palsu justru dinisbatkan pada Muhammad, padahal sesuai ciri ciri yang disebutkan dalam injil,  Nabi Palsu Yang Datang setelah Yesus Ternyata Bukan Muhammad, Tetapi Paulus, bagaimana penjelasannya?

Orang Dibabtis dengan Nama Yesus, Yesus Dibabtis dengan Nama Siapa?

Orang Dibabtis dengan Nama Yesus, Yesus Dibabtis dengan Nama Siapa? Pertanyaan ini sangat sederhana tetapi membawa konsekuensi filosofis yang sangat mendasar. Kalau benar Yesus itu Tuhan harusnya Yesuslah yang membabtis Yohanes sehingga tidak ada persoalan filosofis mengenai Babtis atas Yesus di atas.. Kalau pembabtisan Yesus itu benar benar terjadi pasti teramat janggal, karena dalam prosesi babtis tersebut Yesus harus mengatakan, "Demi nama Yesus,...." atau "Demi nama saya sendiri,....." Tentu kalimat demikian tidak mungkin diucapkan olah seorang terpandang dan pandai seperti Yesus. Bagaimana penjelasannya?

Kitab Ulangan 18 : 17-19 BIBEL Memberitakan Kedatangan Muhammad bukan Yesus

Kitab Ulangan 18 : 17 - 12 bagian dari Bibel Perjanjian Lama memberitakan dengan ciri ciri yang jelas mengenai kedatangan Muhammad. Acap kali umat Kristen menafsirkan bahwa Nabi Baru yang dimaksud dalam Kitab Ulangan tersebut bukanlah Muhammad melainkan Yesus. Tafsiran seperti ini bertentangan dengan keyakinan mereka bahwa Yesus adalah Tuhan dan bukan Nabi. Selain bertentangan, menisbatkan ayat tersebut sebagai isyarat kedatangan Yesus adalah salah, karena secara jelas teks ayat tersebut menyatakan demikian:
Kitab Ulangan 8 (sumber Alkitab terbitan LAI 2001)

17. Lalu berkatalah Tuhan kepadaku (Musa),"Apa yang dikatakan mereka itu baik"

18 Seorang Nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini: Aku akan menaruh FirmanKu dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya

19.Orang yang tidak mendengarkan segala Firmanku yang akan diucapkan Nabi itu demi namaKu, daripadanya akan kutuntut pertanggungjawaban


Penjelasan Ayat
Tiga ayat di atas, menurut redaksinya dapat disimpulkan sebagai perkataan Allah langsung kepada Nabi Musa. Beberapa poin pening dari ketiga ayat diatas adalah:

1.Yang akan dibangkitkan Allah untuk umat manusia adalah Seorang Nabi bukan seorang anak Tuhan, atau Tuhan atau penebus dosa sebagaimana atribut yang diberikan orang kristen kepada Yesus.

2.Nabi yang dijanjikan itu bukan dari mereka, tetapi berasal dari saudara mereka (bukan berasal dari mereka) artinya bukan dari kalangan bani Israel melainkan dari saudaranya Israel yaitu bangsa keturunan Ismail (nb: Ismail adalah Uwak/ Pakde dari Israil. yang disebut Israil adalah Nabi Ya'kub bin Ishaq). Dan satu satunya nabi setelah Musa yang berasal dari luar bani Israil adalah Muhammad.

3.Nabi yang dijanjikan itu seperti Musa. (lhat kalimat seperti engkau ini ). Kalau dijajarkan tiga nabi, Musa, Isa/ Yesus, dan Muhammad, ternyata yang lebihbanyak kesamaannya dengan Musa adalah Muhammad, bukan Yesus.

Absurditas Konsep Penebusan Dosa

Ada pertanyaan sederhana,"Kalau memang Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa manusia dengan cara mati di kayu salib kenapa Yesus dan murid muridnya mesti menunggu Pontius Pilatus untuk melakukan proses Penyaliban itu? Pertanyaan ini teramat mudak muncul bagi setiap orang yang mau berfikir. Dan konsekuesni dari pertanyaan tersebut adalah,"Kalau demikian siapa sebenarnya yang menyelenggarakan penebusan Dosa manusia? Yesus sendiri atau Pontius Pilatus? Berikut ini penjelasannya

Tantangan Berat Umat Kristen

Banyak yang mengira tantangan terberat umat Kristen bersumber dari pihak pihak di luar Kristen. Padahal ada banyak hal internal yang justru menjadi penghambat utama kemajuan dunia Kristen. Di dunia Barat, Kristen sudah banyak ditinggalkan orang dengan kecenderungan dan pola yang hampir sama. Kebanyakan yang keluar dari Kristen justru merupakan orang orang yang memiliki dedikasi tinggi disertai disiplin berpikir yang runut. Ketidak logisan dogma, kesimpangsiuran ayat bible, dan kontradiksi sejarah biasanya mendominasi topik bahasan mereka, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk mengambil keputusan meninggalkan Kristen. Yang masih setia tinggallah orang orang yang cenderung membatasi kajian kritis, sebagian terlihat tidak berani mengikuti logika pikirannya karena takut dosa, sebagian lagi memang terlihat tidak tertarik untuk berpikir. Jadi ada masalah apa dengan Bibel? Inilah sebenarnya tantangan terberat Umat Kristen

INDONESIA MENANG TERUS DI KEJUARAAN AFF. APA RAHASIANYA?

Indonesia menang terus di piala AFF, apa sih Rahasianya? Para pengamat sepakbola mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang membuat performa Tim Merah Putih ini begitu menggembirakan. Yang paling utama adalah materi pemain yang kualitasnya cukup merata ditambah masuknya dua pemain naturalisasi yaitu Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim. Tetapi materi pemain bagus juga tidak cukup bisa diandalkan jika pelatihnya tidak bisa meramu komposisi tim yang tepat berdasarkan kondisi lapangan selama pertandingan berlangsung. Adalah Alfred Riedl pelatih bertangan dingin asal Ukraina. Pemain bagus, pelatih bagus juga bisa tidak berarti apa apa kalau semangat bertandingnya tidak ada. Tetapi ada satu lagi rahasia dibalik kemenangan Bambang Pamungkas dkk, apa itu?

Tim Nasional Indonesia merah Putih bisa menang, selain karena memang kualitasnya permainannya bagus, adalah faktor Fair Play saat pertandingan berlangsung. Fair Play dapat dijaga selama pertandingan karena wasit yang memimpin pertandingan juga bagus serta terutama adil dan tidak berpihak. Dan Yang paling penting dari semua itu adalah bahwa 
1. Pertandingan sepak bola kejuaraan AFF ini diselenggarakan secara terbuka, transparan tanpa ditutup tutupi. Bisa dilihat seluruh rakyat Indonesia.
2. Penentuan skor dan kemenangan ditentukan langsung di lapangan oleh wasit yang adil dan fair play, berdasarkan fakta di lapangan yang disaksikan jutaan pasang mata secara langsung, tanpa harus menunggu keputusan Pengadilan.

LHOH LHOH GIMANA INI MAKSUDNYA? 


Coba saja pertandingan itu diselenggarakan tertutup tak boleh ada penonton tak boleh ada wartawan dan media yang meliput, pasti sangat mudah bagi para pemodal untuk mengatur skor dan menentukan pemenang dengan dengan cara "mentraktir" seluruh wasit dan para pemain.


Atau coba saja serahkan masalah penentuan skor dan kemenangan kepada pihak yang berwenang, yaitu Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan. Tentu nasib Timnas tak akan jauh beda dengan nasib Antasari, Bibit Chandra, dan para nasabah Century. Kalau misalnya wartawan bertanya tentang hasil sidang kepada Humas Kejaksaan, Kepolisian atau Pengadilan pasti dijawab,"Tenang saja lah, kita harus hormati keputusan pengadilan, semuanya harus sesuai prosedur hukum, dan bukti bukti gol, bukti tendangan, bukti kiper menangkap bola, bukti bahwa bola benar-benar masuk gawang semuanya harus bisa diungkap dipersidangan"


Nah ribet bukan?

Seperti itulah kira kira kalau pengamat politik dan hukum menbahas mengenai sepakbola. Ide Briliannya adalah:
 Bagaimana kalau kita balik,.. persidangan kasus kasus korupsi dan mafia hukum diselenggarakan saja di senayan secara terbuka, ditonton puluhan ribu penonton, diliput puluhan TV, transparan dan Fairplay sebagaimana pertandingan kejuaraan AFF?

Tentu saja ini hanya guyonan. tetapi tidakkah kita tahu bahwa ide membuat kapal terbang, dahulu juga hanya guyonan?

Kita tunggu saja

(by adil muhammad isa)

Misteri Paulus dari Tarsus

Paulus adalah tokoh sentral dalam agama Kristen yang diyakini sebagai penerus ajaran Yesus yang sukses menyebarkan agama kristen keluar Yerusalem sampai bisa diterima di kalangan penguasa Romawi. Namun tidak sedikit kalangan terpelajar Kristen yang mulai berani mempertanyakan keberadaan Paulus dalam jajaran pengikut setia Yesus. Hal ini tidak lepas dari banyaknya pertentangan antara tulisan Paulus dengan ucapan ucapan yesus dalam hal hal pokok agama seperti Kedudukan Taurat dan Injil, Pembatalan Hukum Taurat, atau dalam beberapa masalah hukum seperti keharaman babi dan anggur, kewajiban khitan dsb. Ditambah lagi fakta bahwa Paulus adalah orang yang tidak pernah bertemu Yesus, bahkan merupakan musuh nomer wahid Yesus, yang berperan besar dalam pembantaian para pengikut Yesus sebelum berita Pembunuhan Yesus mulai marak. Jadi siapa sebenarnya Paulus ini?

Yesus Dan Muhammad, Dua Orang Yang Paling Banyak Dicatut Namanya Untuk Kebohongan Publik (bagian keempat dari empat tulisan)

Ada yang berkata,"diriwayatkan oleh si A dari si B dari si C bahwa Muhammad bersabda,"bla bla bla"" padahal Rasulullah SAW tidak pernah mengatakan yang seperti itu. Ada pula yang mengatakan,"Dalam Injil A sekian ayat sekian sampai sekian, Yesus bersabda,"bla bla bla"" padahal Yesus tidak pernah mengatakan yang demikian itu. Maka sesungguhnya kedudukan kedua orang itu sama saja, yaitu sebagai orang yang BERBOHONG ATAS NAMA NABI ALLAH. Orang seperti inilah yang membuat ajaran Allah yang dibawa para nabi menjadi simpang siur membingungkan saling bertentangan dan menyesatkan banyak orang

Kritis Terhadap Hadits Kritis Terhadap Bibel

Tentu kebohongan publik atas nama Nabi Allah bukan saja menyesatkan banyak orang tetapi bagi pelakunya juga sangat merugikan. Karena ancaman Allah yang sangat keras serta Adzab neraka yang membakar tanpa ampun telah menunggu mereka. Tapi kan mereka melakukannya karena tidak tahu? Oke lah mereka tidak tahu, tapi kalau sekarang mereka kita kasih tahu apakah mereka mau tahu? Inilah masalahnya. kebanyakan orang gengsi mengakui kesalahan. Padahal orang orang yang benar selalu suka memperhatikan nasihat lalu mengikuti yang terbaik dari nasihat itu.

Telah diuraikan dalam bagian 1 2 dan 3 dari tulisan ini mengenai Hadits dan Bibel. Keduanya memiliki celah yang sangat lebar untuk terjadinya pengeditan dan pemalsuan. Beruntung Umat Islam berhasil membukukan Quran yang terjaga bacaannya sampai sekarang, sehingga untuk memastikan kebenaran sebuah hadits ada cara pamungkas yang sangat mudah yaitu merujukkan Hadits tersebut dengan Pengertian Quran. Jika masih bersesuaian maka boleh dipakai, tapi jika bertentangan maka tidak boleh dipakai atau bahkan harus dikeluarkan dari daftar hadis shahih.

Lalu bagaimana dengan Bibel? Sebenarnya ada cara mudah.
1.Yang pertama adalah mengelompokkan ayat ayat yang diucapkan sendiri oleh Yesus itu saja dulu
2.Yang kedua memilah lagi kelompok ayat ayat yang diucapkan yesus tadi menjadi dua bagian
(firman Allah yang disampaikan melalui ucapan yesus dan Ucapan Yesus sendiri)

Dari langkah yang kedua ini akan kita dapatkan Firman Allah (kemungkinan Injil asli) dan ucapan yesus (Hadits)

baru setelah itu diteliti dengan seksama adkah sesuatu yang saling bertentangan? Jika ada pertentangan yang dimaksud maka inilah saatnya kita menggunakan kemampuan pikiran untuk bisa membedakan mana yang benar dari yang salah.

Yesus Dan Muhammad, Dua Orang Yang Paling Banyak Dicatut Namanya Untuk Kebohongan Publik (bagian ketiga)

Yesus Dan Muhammad, adalah Dua Orang Yang Paling Banyak Dicatut Namanya Untuk Kebohongan Publik. Sebenarnya yang dialami oleh Muhammad,  Yesus (Isa) serta nabi nabi lainnya seperti Musa, Ibrahim Nuh dst memiliki kemiripan. Dimasa hidupnya para Nabi ini dicemooh, difitnah bahkan orang orang bersekongkol untuk membunuh Nabi. Ketika para Nabi sudah wafat maka orang orang munafik berebut masuk ke dalam lingkungan pengikut nabi untuk mengambil keuntungan dari ketenaran ajaran agama tersebut. Orang munafik ini berani memalsukan ayat Tuhan maupun perkataan Nabi untuk mengarahkan opini masyarakat demi mendapatkan legititimasi kedudukan atau kekuasaan orang munafik ini dalam masyarakat. Bagaimana halnya dengan Yesus? Apa yang sebenarnya terjadi dengan beliau?

 Dalam tulisan bagian pertama dan kedua diuraikan bagaimana Muawiyah memasukkan ide fatalistik melalui hadits nabi demi mendapatkan legitimasi bahwa kepemimpinan Muawiyah adalah sesuatu yang memang sudah digariskan oleh ketentuan Allah. Itu adalah salah satu contoh kebohongan publik atas nama Muhammad yang telah membius sebagian besar Umat Islam sampai saat ini.. Lalu apa yang di alami Yesus dalam perjuangannya menyampaikan ayat ayat Injil kepada bangsa Israel?.

 

Perbedaan Jalan Sejarah Muhammad dan Yesus

Seperti diuraikan dalam tulisan sebelumnya, kaum munafik baru bisa memasuki lingkungan kekuasaan khalifah Islam pada masa kepemimpinan Utsman bin Affan. Hal ini disebabkan karena umat Islam baru saja membalikkan sejarah dari kondisi tertindas berubah menjadi pemegang kendali kekuasaan di bawah kendali Muhammad dan para sahabat dekatnya. Umat Islam berada dalam posisi menang dan musuh Islam berada sepenuhnya dalam kekuasaan Islam. 

Hal ini sangat berbeda dengan yang dialami Yesus bersama 12 muridnya. Ketika baru sekitar 3 tahun mendakwahkan ajaran Injil, Mereka menghadapi tekanan yang sangat berat dari penguasa Romawi dan pemuka pemuka Yahudi yang merasa terancam kedudukannya dengan ajaran ajaran Yesus. (Saat itu Yerusalem termasuk jajahan Romawi dengan gubernur Pontius Pilatus) . Pengejaran, intimidasi, penangkapan dan pembantaian dialami oleh orang orang yang ketahuan menjadi pengikut Yesus. 

Tekanan bertubi tubi mencapai puncaknya ketika penghianatan Yudas telah membawa pasukan Gubernur Pontius Pilatus berhasil mengepung Taman Getsemani (tempat persembunyian Yesus dan 12 Murid beliau)

Detil dari akhir peristiwa pengepungan taman Getsemani akan diuraikan dalam artikel tersendiri.

Waktu dakwah selama 3 tahun adalah waktu yang sangat singkat. Pengikut yesus memang sudah cukup banyak tetapi belum cukup waktu dan kesempatan untuk melakukan konsolidasi umat sehingga memiliki kekuatan yang cukup untuk mempertahankan dakwah atau mengalahkan penguasa Romawi. Hal itu diperparah dengan beringasnya operasi pembantaian yang dilakukan Tentara Romawi baik semasa Yesus masih ada bersama mereka maupun setelah peristiwa taman Getsemani tersebut.

Ayat ayat Injil yang diajarkan Yesus belum juga mendapatkan momentum untuk menyebar secara terang terangan, ternyata harus terus berada dalam tekanan kekuasaan romawi yang kian hari kian meningkat.

Pada saat itulah muncul Paulus (Saulus) yang semasa Yesus ada, dia adalah salah satu tokoh pembantai pengikut Yesus yang paling kejam. Sebenarnya Misteri Paulus ini tidak sesederhana yang diperkirakan oleh para sejarawan. Karena manuver yang dia lakukan cukup rumit untuk dipastikan motifnya. Karena biasanya ambisi ketokohan seseorang itu didorong oleh kepentingan politis atau ekonomi, sedangkan yang dilakukan paulus ini lebih dominan motif motif di luar itu. (simak pembahasannya dalam "Misteri Paulus")

Paulus seakan menjembatani antara ajaran Yesus dengan kepentingan penguasa Romawi. Kepada pengikut Yesus dia menempatkan diri sebagai pengganti Yesus, sedangkan kepada Romawi dia melakukan kompromi agar bisa diterima oleh penguasa.

Jadi kalau dalam perjalanan Islam musuh dalam selimut baru bisa masuk pada masa khalifah ketiga, kalau perjalanan ajaran yesus lebih mengkhawatirkan karena musuh Yesus sudah masuk memegang kendali sejak tahun tahun awal. 

Paulus sang pembantai bahkan bisa tampil sebagai pemimpin dengan menyingkirkan 12 murid Yesus. Dan Seluruh sumber pengajaran Kristen tidak satupun yang berasal dari 12 murid Yesus. Bahkan Paulus berhasil menyisipkan tulisan karangan dia sendiri digabungkan dengan tulisan Matius Markus Lukas dan Yohanes menjadi bible. Kitab inilah yang sekarang ini dianggap kitab suci oleh Kristiani seluruh dunia.

 

Komparasi Bibel dengan Quran dan Hadits 

Dalam tulisa pertama dan kedua diuraikan mengenai terjaganya keaslian Quran dan kesimpangsiuran informasi Hadits. Bagaimana dengan Bibel? Apakah dalam kristen juga ada Injil dan Hadits (perkataan Yesus selain Injil?) Tentu saja yang disebut Injil adalah Firman Allah yang disampaikan oleh Yesus kepada para pengikutnya. Dan diluar itu tentu ada perkataan atau perilaku yesus yang dituturkan oleh pengikutnya kepada pengikut lainnya (dalam terminologi islam disebut hadits)

Akan tetapi bibel merupakan kumpulan dari semuanya itu. Ada yang Firman Allah, ada kata kata Yesus, bahkan ada juga cerita penuturan orang, tercampur dengan penuturan murid yang 12 itu,.. dan bahkan kata kata panulis injilnya pun masuk menjadi satu dalam bibel. Yang lebih memprihatinkan adalah surat surat Paulus yang mendominasi hampir sepertiga bagian bibel juga dibundel menjadi satu bibel.

Dari sinilah kebohongan, dan kepalsuan atas nama Yesus memiliki ruang tersendiri yang sangat luas di dalam bibel. 

Yesus Dan Muhammad, Dua Orang Yang Paling Banyak Dicatut Namanya Untuk Kebohongan Publik (bagian kedua)

Muawiyah adalah khalifah pertama yang menghalalkan kemewahan bagi pemimpin kaum muslimin. Keempat Kalifah sebelumnya sangat menjaga diri dari kemewahan dan lebih mengutamakan kebutuhan rakyatnya. Muawiyah pula yang merupakan Khalifah pertama yang bukan Ulama. Sementara dia berkuasa sebagai presiden di Damaskus, para ulama Islam berkumpul di Madinah belajar dan mengajarkan Islam kepada Masyarakat. Pada masa inilah hadits hadits yang yang secara politis menguntungkan kekuasaan Muawiyah mulai mendapatkan momentumnya untuk menyebar secara lebih leluasa. Beberapa hadits terkenal yang mendukung legitimasi kesewenangan Muawiyah sebagai Khalifah ditengarai muncul pada masa masa ini. Yang paling fatal adalah
bahwa beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Muawiyah maupun Ibnu Muawiyah serta Amr bin Ash, telah mengisi daftar hadits yang termasuk Hadits Qudsi. Hadits Hadits ini terutama berkaitan dengan masalah takdir yang pada intinya menyatakan bahwa seseorang tidaklah lahir ke dunia kecuali sudah ditetapkan takdir baik buruknya. Pembahasan khusus mengenai hadits ini dapat disimak dalam artikel berikutnya.
Tak Kurang dari Ahli Hadits Imam Bukhari memasukkan hadits hadits tersebut dalam kitab shahih nya.

Namun bagi pemikir Islam yang lebih berhati hati, segala sesuatu yang bersifat ghaib tetapi tidak dijelaskan dalam Al Quran maka lebih baik berpegang pada dalil yang jelas yang terdapat dalam Al Quran. Masalah Takdir yang merupakan masalah pokok agama haruslah memiliki dalil kuat dalam Al Quran, tetapi kalau kita perhatikan tak satupun Ayat Quran yang menegaskan secara literal (bukan kiasan) mengenai nasib baik buruk manusia yang sudah ditentukan.

Beberapa Sejarawan Islam membaca dengan jelas motif pemalsuan hadits ini. Muawiyah membutuhkan dalil kuat yang mendukung bahwa Kekuasaannya adalah hal yang memang sudah seharusnya terjadi. Muawiyah bersembunyi di balik teori takdir yang diselipkan menjadi sebuah hadits palsu yang disahihkan oleh beberapa ulama hadits

Ide pokok hadits mengenai takdir itu adalah," Setiap manusia lahir sudah beserta ketetepan takdir, jadi kalau Muawiyah jadi raja itu memang takdir, Muawiyah sewenang wenang terhadap musuh politiknya itu juga takdir"

Kebohongan atas nama nabi yang seperti inilah yang pada akhirnya memunculkan pemikiran Fatalistik dikalangan umat. Bahkan sampai ada beberapa sarjana Muslim yang menjabarkan lebih lanjut mengenai ide fatalistik ini sampai menjadi sebuah gerakan Jabariyyah.

Seperti itulah sebagian Kebohongan yang dinisbatkan kepada Nabi Muhammad,.. lalu bagaimana Kebohongan Publik yang Mencatut Nama Yesus?