NU, Nahdlatul Ulama, Aliran Sesat Terbesar Di Indonesia?

NU, Nahdlatul Ulama, Aliran Sesat Terbesar Di Indonesia? Organisasi Islam dengan massa terbesar di Indonesia ini tak luput dari tuduhan sesat, sehubungan beberapa detil seremonial yang menjadi tradisi kelompok sementara tidak ditemukan rujukan atau contoh seremonial semacam itu di kalangan salafus shalih. Bagi beberapa gerakan pembaharu Islam, tradisi semacam itu sangat dikenal dengan sebutan bid'ah. Dengan menyandarkan pendapat pada sebuah hadits tentang bid'ah, beberapa kelompok orang bahkan mengarahkan kesimpulan pada kesimpulan bahwa NU adalah kelompok sesat, karena semua bid'ah adalah dlolalah(sesat). Berikut penjelasannya
 Awal Mula Munculnya NU

Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam), disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam yang berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang pendidikan sosial dan ekonomi. Konon dua tokoh pendiri NU melakukan penolakan ketika Arab saudi akan menetapkan mahzab wahabi sebagai satu satunya mahzab dalam dunia Islam. Lalu kedua tokoh ini pun membentuk NU di Jombang dengan mahzab Syafiiyah. (Mahzab Syafii adalah mahzab terbaru saat Islam masuk Indonesia pertama kali)

Monopoli Stempel Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Meskipun awal pendiriannya disemangati oleh penolakan pembakuan mahzabWahhabiyah, ternyata yang terjadi adalah pembakuan satu mahzab lain yaitu mahzab Syafiiyah. Celakanya NU mendeklarasikan diri sebagai yang paling "Ahlus Sunnah wal Jamaah" padahal kalau mau jujur jika dirinci daftar bid'ah yang dilakukan oleh umat Islam Indonesia niscaya NU menempati rangking pertama. Itu sebabnya setiap kali pembahasan masalah bid'ah maka yang menjadi sasaran tembak paling laris adalah NU. Jadi bagi beberapa kalangan NU lebih tepat di juluki ahlul bid'ah berjamaah.


NU Lahir sebagai Reaksi Pembaharuan Islam Indonesia

Tak dipungkiri bahwa kesadaran bahwa Belanda adalah musuh yang harus dilenyapkan muncul  berkat perkembangan wawasan mengenai konstelasi politik dunia saat itu. Muslimin Indonesia dirampok oleh Belanda dan seperti adem ayem saja selama 350 th. beberapa perlawanan kecil yang sempat dilakukan lebih bersifat kedaerahan, disebabkan pemahaman yang sangat kurang mengenai hakikat kedatangan Belanda di Nusantara ini. Penjajahan Belanda tidak lain adalah usaha dominasi dunia Barat atas dunia Islam. Dunia Barat menemukan momentumnya dengan munculnya revolusi Industri abad 19. Dengan teknologi abad Industri yang setingkat lebih maju dibanding milik dunia Islam (yang berjaya di abad agraris), beberapa negara Eropa berlomba merambah negri negri muslim di timur jauh.
Baru pada awal abad 20, beberapa pembaharu muslim berhasil menda'wahkan pembaruan pemikiran Islam yang menyadarkan umat bahwa keduniaan kita sudah dikuasai Barat, karena selama ini kita hanya berkutat masalah keakhiratan. Diawali dengan berdirinya Muhammadiyah th 1912 umat Islam tersadar bahwa yang terjadi di seluruh Nusantara bahkan dunia Islam secara keseluruhan sejatinya adalah sama, yaitu bahwa kejumudan berpikir telah menghalangi Umat islam untuk sadar  bahwa bagian kehidupan dunia umat telah diambil alih oleh bangsa barat.