Yesus Dan Muhammad, Dua Orang Yang Paling Banyak Dicatut Namanya Untuk Kebohongan Publik (bagian ketiga)

Yesus Dan Muhammad, adalah Dua Orang Yang Paling Banyak Dicatut Namanya Untuk Kebohongan Publik. Sebenarnya yang dialami oleh Muhammad,  Yesus (Isa) serta nabi nabi lainnya seperti Musa, Ibrahim Nuh dst memiliki kemiripan. Dimasa hidupnya para Nabi ini dicemooh, difitnah bahkan orang orang bersekongkol untuk membunuh Nabi. Ketika para Nabi sudah wafat maka orang orang munafik berebut masuk ke dalam lingkungan pengikut nabi untuk mengambil keuntungan dari ketenaran ajaran agama tersebut. Orang munafik ini berani memalsukan ayat Tuhan maupun perkataan Nabi untuk mengarahkan opini masyarakat demi mendapatkan legititimasi kedudukan atau kekuasaan orang munafik ini dalam masyarakat. Bagaimana halnya dengan Yesus? Apa yang sebenarnya terjadi dengan beliau?

 Dalam tulisan bagian pertama dan kedua diuraikan bagaimana Muawiyah memasukkan ide fatalistik melalui hadits nabi demi mendapatkan legitimasi bahwa kepemimpinan Muawiyah adalah sesuatu yang memang sudah digariskan oleh ketentuan Allah. Itu adalah salah satu contoh kebohongan publik atas nama Muhammad yang telah membius sebagian besar Umat Islam sampai saat ini.. Lalu apa yang di alami Yesus dalam perjuangannya menyampaikan ayat ayat Injil kepada bangsa Israel?.

 

Perbedaan Jalan Sejarah Muhammad dan Yesus

Seperti diuraikan dalam tulisan sebelumnya, kaum munafik baru bisa memasuki lingkungan kekuasaan khalifah Islam pada masa kepemimpinan Utsman bin Affan. Hal ini disebabkan karena umat Islam baru saja membalikkan sejarah dari kondisi tertindas berubah menjadi pemegang kendali kekuasaan di bawah kendali Muhammad dan para sahabat dekatnya. Umat Islam berada dalam posisi menang dan musuh Islam berada sepenuhnya dalam kekuasaan Islam. 

Hal ini sangat berbeda dengan yang dialami Yesus bersama 12 muridnya. Ketika baru sekitar 3 tahun mendakwahkan ajaran Injil, Mereka menghadapi tekanan yang sangat berat dari penguasa Romawi dan pemuka pemuka Yahudi yang merasa terancam kedudukannya dengan ajaran ajaran Yesus. (Saat itu Yerusalem termasuk jajahan Romawi dengan gubernur Pontius Pilatus) . Pengejaran, intimidasi, penangkapan dan pembantaian dialami oleh orang orang yang ketahuan menjadi pengikut Yesus. 

Tekanan bertubi tubi mencapai puncaknya ketika penghianatan Yudas telah membawa pasukan Gubernur Pontius Pilatus berhasil mengepung Taman Getsemani (tempat persembunyian Yesus dan 12 Murid beliau)

Detil dari akhir peristiwa pengepungan taman Getsemani akan diuraikan dalam artikel tersendiri.

Waktu dakwah selama 3 tahun adalah waktu yang sangat singkat. Pengikut yesus memang sudah cukup banyak tetapi belum cukup waktu dan kesempatan untuk melakukan konsolidasi umat sehingga memiliki kekuatan yang cukup untuk mempertahankan dakwah atau mengalahkan penguasa Romawi. Hal itu diperparah dengan beringasnya operasi pembantaian yang dilakukan Tentara Romawi baik semasa Yesus masih ada bersama mereka maupun setelah peristiwa taman Getsemani tersebut.

Ayat ayat Injil yang diajarkan Yesus belum juga mendapatkan momentum untuk menyebar secara terang terangan, ternyata harus terus berada dalam tekanan kekuasaan romawi yang kian hari kian meningkat.

Pada saat itulah muncul Paulus (Saulus) yang semasa Yesus ada, dia adalah salah satu tokoh pembantai pengikut Yesus yang paling kejam. Sebenarnya Misteri Paulus ini tidak sesederhana yang diperkirakan oleh para sejarawan. Karena manuver yang dia lakukan cukup rumit untuk dipastikan motifnya. Karena biasanya ambisi ketokohan seseorang itu didorong oleh kepentingan politis atau ekonomi, sedangkan yang dilakukan paulus ini lebih dominan motif motif di luar itu. (simak pembahasannya dalam "Misteri Paulus")

Paulus seakan menjembatani antara ajaran Yesus dengan kepentingan penguasa Romawi. Kepada pengikut Yesus dia menempatkan diri sebagai pengganti Yesus, sedangkan kepada Romawi dia melakukan kompromi agar bisa diterima oleh penguasa.

Jadi kalau dalam perjalanan Islam musuh dalam selimut baru bisa masuk pada masa khalifah ketiga, kalau perjalanan ajaran yesus lebih mengkhawatirkan karena musuh Yesus sudah masuk memegang kendali sejak tahun tahun awal. 

Paulus sang pembantai bahkan bisa tampil sebagai pemimpin dengan menyingkirkan 12 murid Yesus. Dan Seluruh sumber pengajaran Kristen tidak satupun yang berasal dari 12 murid Yesus. Bahkan Paulus berhasil menyisipkan tulisan karangan dia sendiri digabungkan dengan tulisan Matius Markus Lukas dan Yohanes menjadi bible. Kitab inilah yang sekarang ini dianggap kitab suci oleh Kristiani seluruh dunia.

 

Komparasi Bibel dengan Quran dan Hadits 

Dalam tulisa pertama dan kedua diuraikan mengenai terjaganya keaslian Quran dan kesimpangsiuran informasi Hadits. Bagaimana dengan Bibel? Apakah dalam kristen juga ada Injil dan Hadits (perkataan Yesus selain Injil?) Tentu saja yang disebut Injil adalah Firman Allah yang disampaikan oleh Yesus kepada para pengikutnya. Dan diluar itu tentu ada perkataan atau perilaku yesus yang dituturkan oleh pengikutnya kepada pengikut lainnya (dalam terminologi islam disebut hadits)

Akan tetapi bibel merupakan kumpulan dari semuanya itu. Ada yang Firman Allah, ada kata kata Yesus, bahkan ada juga cerita penuturan orang, tercampur dengan penuturan murid yang 12 itu,.. dan bahkan kata kata panulis injilnya pun masuk menjadi satu dalam bibel. Yang lebih memprihatinkan adalah surat surat Paulus yang mendominasi hampir sepertiga bagian bibel juga dibundel menjadi satu bibel.

Dari sinilah kebohongan, dan kepalsuan atas nama Yesus memiliki ruang tersendiri yang sangat luas di dalam bibel.