ketika kita sodorkan pertanyaan berikutnya, “Apakah anda mengerti apa isi ayat-ayat yang anda baca?” orang menjadi ragu. Ketika dipertajam pertanyaannya,”Apa yang anda pahami tentang ayat yang anda baca dan apa hubungannya dengan diri anda, keluarga anda, masyarakat, dunia anda saat ini?” orang mulai kebingungan, sebagian bergumam,”Boro-boro paham, ngerti artinya juga nggak!!”
Jin dan manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah (Adz Dzariyat 56). Khusus untuk manusia diberikan amanah tambahan yaitu sebagai khalifatullah fil ardli (pemakmur bumi) (Al Baqarah 30). Kita akan dimintai pertanggungjawaban apakah berhasil melaksanakan tugas khalifah dengan benar atau tidak. Pengertian khalifah merujuk pada orang yang bertugas memakmurkan, mendayagunakan bumi demi kemaslahatan, agar manusia sejahtera di dunia dan senantiasa tunduk patuh dan taat kepada Allah
Agar tugas itu bisa dilaksanakan dengan baik efektif dan benar, maka Allah menurunkan petunjuk kepada manusia berupa wahyu melalui para nabi. Kumpulan wahyu yang berisi petunjuk ada yang ditulis dalam lembaran-lembaran yang disebut sukhuf (sukhuf ibrahim dan sukhuf musa) Sedangkan yang ditulis dalam lembaran yang lebih banyak sebagaimana sebuah buku, disebut kitab; yaitu kitabTaurat (Musa), Zabur (Daud), Injil (Isa) dan Quran (Muhammad).
Jadi fungsi utama sukhuf dan kitab-kitab yang diturunkan Allah itu adalah sebagai petunjuk, agar kita hidup secara benar dan efektif sesuai dengan tujuan penciptaan manusia yaitu beribadah kepada Allah sekaligus sebagai khalifah di bumi.
Kelak seluruh manusia kembali kepada Allah. Tiap-tiap diri akan ditanya tentang tugas khalifah yang dipikulnya. Yang menjalankan tugas di bumi dengan baik sesuai petunjuk Quran pasti dibalas dengan surga. Yang menyalahi aturan Quran tidak ada tempat lain kecuali neraka.
Namun bagaimana mungkin kita menjadikan Quran sebagai petunjuk dalam mengemban tugas sebagai khalifah di bumi kalau isi dari Quran yang kita baca tiap hari ternyata tidak pernah kita pahami?