Bom Solo Mengindikasikan Lemahnya Polhukam

VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung menilai degradasi popularitas SBY hampir merata disumbangkan seluruh koordinatoriat kementerian. Terbaru, aksi bom bunuh diri di Solo menunjukkan lemahnya kementerian di bawah koordinasi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.

"Kalau kita lihat dari segi popularitas yang cukup tajam dan itu terdegradasinya kepercayaan publik memiliki berbagai faktor bukan hanya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tapi secara keseluruhan kementerian termasuk koordinasi Menkopulhukam," kata Pramono di DPR, Senin 26 September 2011.

Menurut mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, SBY menyatakan ingin me-reshuffle berdasar kinerja. Menurutnya, hal itu benar-benar harus dilakukan dengan konsisten. Sebab, publik juga bisa menilai kementerian mana berkinerja bagus atau jelek dengan parameter objektif.

"Dalam reshuffle itu, basis utamanya kinerja seseorang. Kita tidak perlu dikotomi parpol non parpol," ujarnya.

Menurut Pram, reshufle kali ini, sudah di tengah jalan. Menurutnya, tidak perlu lagi mengedepankan popularitas. Tetapi kinerja kabinet.

"Harusnya pertimbangan utama bukan popularitas tapi kinerja kabinet," ujarnya.
• VIVAnews

Adam dan Hawa : Telanjang atau Berpakaian ?

Apakah Adam dan Hawa berpakaian ataukah telanjang? Seperti nya pertanyaan ini tidak begitu penting, tetapi dengan memeriksa secara cermat teks al Quran mengenai hal ini, kita akan dapatkan apa yang sebenarnya terjadi dibalik cerita tentang iblis dan pohon khuldi. Berikut penjelasannya:


Adam dan Hawa diciptakan Tuhan sebagai Bapak dan Ibu pertama dari seluruh manusia di bumi. Karena ditipu oleh setan (Iblis dan pengikutnya dari jenis jin), Adam dan Hawa akhirnya memakan buah khuldi. Padahal Tuhan telah melarang Adam dan Hawa untuk tidak mendekati pohon tersebut.

"Khuldi" adalah  nama yang dipakai setan(iblis dkk) dalam rangka menipu Adam
Tuhan tidak menyebutkan secara eksplisit nama pohon terlarang itu. Ketika setan (iblis dkk) membisikkan hasutan agar Adam & Hawa melanggar larangan Tuhan, kata yang dipakai untuk menyebut pohon larangan tersebut adalah kata "syajarotul khuldi" yang berarti pohon kekekalan. (syajaroh= pohon) (khuldi=kekal) 
Kata "kekekalan" dimaksudkan untuk menipu Adam. Setan membisikkan, "Hai Adam, tau nggak,..kenapa Tuhan ngelarang loe loe pade untuk ngedeketin pohon ini? Ini pohon namanya "pohon kekekalan" atau "syajarotul khuldi" Kalau elo makan buahnya elo bisa jadi kekal dan bisa jadi malaikat. Nah Tuhan tu ngelarang elo supaya elo gak jadi malaikat, supaya elo tidak bisa kekal di dalam surga. Makanya makan aja tuh buahnya enak kok". 

Makan Buah Khuldi menyebabkan Pakaian Adam& Hawa Lenyap
Tuhan melarang Adam&Hawa mendekati pohon tersebut karena buahnya akan membuat  mereka menjadi telanjang, terbuka auratnya.
Tuhan berkata,"Wahai Adam, tinggallah kamu dan istrimu di surga, makanlah yang mana saja yang kalian ingini, tapi janganlah kalian dekati pohon ini. (Karena jika kalian dekati) kalian termasuk orang yang zalim" (QS 7 Al A'raaf : ayat 19)

ilustrasi tambahan: "Pohon itu tidak baik bagi kalian. Buahnya bisa membuat pakaian dan kemuliaan kalian menjadi hilang. Aku telah memberimu pakaian terbaik yang menutupi aurat kalian agar tidak terlihat oleh setan (iblis dkk). Kalau kalian mendekati pohon itu, nanti kalian kepingin makan buahnya. Kalau kalian makan buahnya, kalian akan kehilangan pakaian dan kemuliaan kalian. Dengan demikian kalian termasuk orang yang zalim (sudah dikasih pakaian pelindung yang bagus kok malah dirusak/dibuang)"

Iblis tau bahwa dengan memakan buah larangan Adam & Hawa akan terbuka auratnya

 Kemudian setan (Iblis dkk) membisikkan pikiran jahat , agar mereka (Adam&Hawa) menampakkan aurat yang selama ini tertutup (tertutup pakaian dari Tuhan)................................ (QS 7 Al a'raaf : ayat 20)

Ilustrasi (Iblis bergumam),"Kalau Adam&Hawa kelihatan "itu" / auratnya, nampaknya asik juga nih. Tapi  pakaian yang diberikan Tuhan kepada mereka rapet banget sehingga gua gak bisa lihat aurat mereka. Gimana caranya biar mereka telanjang ya? Aha gua tau,...kalau mereka mau melanggar larangan Tuhan pasti kemuliaan mereka akan hilang. Kalau mereka sampai mau makan buah pohon terlarang itu pasti secara fisik pakaian mereka juga akan lenyap. Dengan begitu gua bisa bebas ngeliat mereka"  Tapi kalau gua bilang bahwa pakaian mereka akan lenyap dan aurat mereka akan terbuka tentu mereka tidak mau,........ mmmmm gua ada akal,.... gua kasih tau aja ke mereka bahwa buah itu adalah buah kekekalan, kalau mau makan buah itu, mereka akan jadi malaikat dan hidup kekal dalam surga.


dalam potongan akhir ayat 20 ini setan (Iblis dkk) berkata," Tuhanmu melarang kamu mendekati pohon ini hanya karena,...supaya kamu tidak menjadi malaikat dan supaya kamu tidak kekal di surga"
Buah larangan itu berbahaya bagi Adam&Hawa karena bisa langsung melenyapkan kemuliaan sekaligus pakaian yang dikaruniakan Tuhan kepada mereka. Tapi setan(Iblis dkk) menipu Adam&Hawa, dengan mengatakan bahwa pohon larangan adalah pohon kekekalan dan buahnya kalau dimakan akan membuat Adam&Hawa menjadi malaikat dan kekal dalam surga.


Iblis bersumpah bahwa omongannya benar

Ayat selanjutnya disebutkan," Dan setan (Iblis dkk) bersumpah kepada Adam&Hawa, "Sesungguhnya aku ini benar benar termasuk para penasihat kalian!!" (QS 7 Al A'raaf : ayat 21)

Ilustrasi tambahan: "Hai Adam , loe percaya aja deh ke gua,  gua gak bohong,... sumpah deh,... gua kan hidup lebih duluan dari kamu, jadi gua tau rahasia rahasia begituan,... udah deh gak usah ragu ragu,... embat aja deh itu buah kekekalan, pasti loe pade langsung jadi malaikat. Percaya deh,....gua kan benar benar penasihat kalian ?"





Batas Penanggalan Internasional Dalam Tahun Masehi

Ketika naik pesawat dari Tonga menuju Samoa  kita membutuhkan waktu dua jam. Jika kita berangkat pukul 12:00 pada hari Selasa, kita akan tiba pukul 14:00 pada hari Senin. Sementara itu, seseorang di Samoa yang menanyakan penerbangan keberangkatan kemungkinan dijawab tidak ada penerbangan hingga keesokan harinya. Di Samoa kita akan mengulangi hari Senin. Entri di jurnal dan foto mungkin tidak berurutan, dan jadwal pemakaian obat seseorang bakal salah. Selain itu, mereka yang akan melanjutkan penerbangan dengan pesawat lain mungkin akan memilih tanggal yang salah untuk reservasi. Ini semua terjadi karena perjalanan yang kita lakukan melintasi batas kesepakatan penanggalan internasional.



Batas penanggalan internasional (International Date Line)
adalah suatu garis khayal di permukaan bumi yang berfungsi untuk mengimbangi (offset) penambahan waktu ketika seseorang bepergian menuju arah timur melalui berbagai zona waktu. Sebagian besar garis ini berada pada bujur ±180°, di bagian Bumi yang berhadapan dengan garis Bujur Utama (Prime Meridian). Garis ini berbentuk lurus kecuali saat melewati wilayah Rusia dan pulau-pulau di Samudra Pasifik.



Batas penanggalan internasional
Fenomena pertama berkaitan dengan masalah penanggalan mencuat sewaktu pelayaran keliling dunia oleh Ferdinand Magellan. Magellan bersama para anak buah kapal (ABK) kembali ke persinggahan milik Spanyol pada suatu hari yang telah dipastikan menurut catatan pelayaran. Ternyata hari tersebut berbeda dengan hari di daratan itu. Walaupun hal ini sekarang dapat dimengerti, banyak orang yang terkejut pada saat itu, bahkan sebuah delegasi khusus bertemu dengan Paus untuk menjelaskan keanehan itu kepada Bapa Suci.
Sebagian besar Batas Penanggalan Internasional mengikuti garis bujur 180°. Dua penyimpangan terbesar dari garis bujur tersebut bertujuan untuk menjaga keutuhan zona waktu internal beberapa negara. Di Pasifik Utara, batas penanggalan berayun ke timur melalui Selat Bering dan kemudian ke barat melewati Kepulauan Aleutian untuk menetapkan Alaska (bagian dari Amerika Serikat) dan Rusia di dua sisi yang saling berhadapan sepenuhnya. Di Pasifik Tengah, batas penanggalan dipindahkan pada 1995 supaya memanjang di sekeliling, daripada melalui, wilayah Kiribati. Sebelum penggantian zona waktu ini, Kiribati dilalui oleh batas penanggalan; akibatnya, kantor pemerintah di seberang garis hanya dapat berkomunikasi selama empat hari ketika kedua sisi mengalami masa lima hari kerja secara serentak. Selain itu, akibat dari revisi zona waktu itu ialah Pulau Caroline memiliki status baru sebagai wilayah paling timur yang didiami manusia yang memasuki tahun 2000 terawal, suatu keunikan yang ditonjolkan oleh pemerintah Kiribati untuk menarik turis.
Kenyataannya hingga tahun 2000-an, banyak pembuat peta yang tidak merevisi perpindahan garis di wilayah Kiribati, melainkan tetap membuat garis lurus di sekitar Kiribati.

Dampak akibat mengabaikan batas penanggalan dapat dilihat pada novel fiksi Mengelilingi Dunia Dalam 80 Hari karya Jules Verne, di mana mereka yang kembali ke London setelah perjalanan mengelilingi dunia berpikir bahwa mereka telah kalah dalam taruhan – sinopsis utama cerita itu. Setelah bepergian ke arah yang berlawanan dengan Magellan, mereka percaya tanggal di sana lebih cepat satu hari dari yang sebenarnya.
Seseorang yang bepergian ke arah barat dan melewati garis itu harus menambah satu hari dari tanggal dan waktu yang mereka percayai sebelumnya. Sebaliknya, mereka yang menuju ke arah timur harus mengurangi satu hari. Para ABK Magellan dan tokoh-tokoh di novel karya Verne mengabaikan revisi tersebut.

Bedanya Penanggalan Hijriyah dengan Masehi

Banyak orang tahu bahwa perbedaan penanggalan Hijriyah dan Masehi adalah mengenai dasar perhitungannya. yang satu berdasarkan pada posisi bulan, yang satu lagi berdasarkan posisi matahari. Akan tetapi ada satu hal penting yang dilupakan orang, dan ironisnya justru hal penting inilah yang mendasari perbedaan penentuan tanggal 1 bulan hijriyah, terutama tanggal 1 syawal yang setiap tahun selalu ramai diperbincangkan orang.
Hal penting yang dimaksud adalah garis batas penanggalan internasional(IDL=International Date Line). Bagaimana Penjelasannya?



International Date Line (IDL)

Batas penanggalan internasional ditetapkan berupa garis maya yang membentang dari kutub utara ke kutub selatan melalui daerah daerah di sekitar garis bujur  180 derajat. (daerah daerah kepulauan samudera pasifik dan hawai). Jika daerah di sebelah barat siang hari minggu tanggal 1 januari,  misalnya, maka daerah di sebelah timurnya juga siang, tetapi harinya adalah masih hari sabtu 31 januari

Garis batas penanggalan ini bersifat tetap, yaitu tetap berada di daerah daerah dengan garis bujur 180 derajat. (ctt: posisi 180 Bujur Timur dan 180 Bujur Barat adalah posisi dan tempat yang sama dalam bola bumi)

Garis Batas Penanggalan Hijriyah

Berlainan dengan penanggalan masehi, penanggalan Hijriyah menentukan batas penanggalan berdasarkan posisi bulan terhadap matahari pada saat matahari tenggelam. Kita akan segera tahu bahwa dengan acuan seperti ini maka batas penanggalan kalender Islam selalu bergerak tiap saat.  Artinya garis IDL untuk penanggalan Hijriyah bisa di Merauke, Surabaya, Medan, Delhi, Mekah, Paris, New York atau daerah mana saja di muka bumi ini. Semuanya bergantung posisi bulan terhadap tenggelamnya matahari.

Konsekuensi logisnya adalah bahwa perbedaan tanggal sebagaimana terjadi di bujur 180 (untuk kalender masehi), dalam penanggalan hijriyah perbedaan tanggal seperti ini bisa terjadi di garis bujur yang manapun di bumi ini. Secara teori misalnya di Maluku tanggal 29 Ramadhan, sewaktu matahari tenggelam, bulan belum kelihatan,....lalu  sekitar satu jam berikutnya di Surabaya diamati, ternyata bulan mulai kelihatan, maka pada saat itulah daerah Surabaya menjadi batas penanggalan Hijriyah. Artinya Surabaya dan semua daerah di sebelah barat esok hari sudah shalat Ied 1 Syawal, sedangkan semua daerah di sebelah timur Surabaya esok hari menjadi tanggal 30 Ramadhan.

Jadi secara teoritis memang akan selalu satu daerah yang sebelah timur dan sebelah baratnya berbeda tanggal Hijriyahnya, dan daerah demikian ini selalu bergerak setiap hari, sehingga penentuan tanggal 1 bulan baru pun selalu berubah posisi bujurnya.

Sedikit perlu ditambahkan bahwa karena garis edar bulan dan matahari tidak menetap di ekuator (selalu berpindah garis lintangnya), maka sinar bulan yang sampai ke bumi sebenarnya membentuk garis lengkung (tidak lurus menempel garis bujur bumi)

Kebijakan Pemerintah Dalam Penentuan Tanggal Hijriyah

Secara Teori Tidak Mungkin Berbeda Lebih dari 1 Hari