Materi Dasar Latihan Pidato

Materi latihan berpidato sesungguhnya memperkenalkan kepada peserta akan definisi atau pengertian berpidato, teori berpidato, cara atau teknik berpidato, cara mendapatkan materi pidato, teknik mengolah informasi menjadi materi pidato, teknik menguasi audien atau pendengar dan juga persiapan berpidato.

Namun dalam materi dasar latihan pidato ini tidak semuanya akan disampaikan. Hanya hal-hal tertentu saja yang sifatnya dasar dan perkenalan akan pidato. Secara ringkas, dalam materi dasar latihan pidato yang diberikan kepada anak SMA di Purbalingga ini meliputi : persiapan, yaitu hal-hal apa yang harus dipersiapkan sebelum memulai berpidato. Selanjutnya dikenalkan dengan saat berlangsungnya pidato. Apa saja yang termasuk di dalamnya disampaikan. Kemudian yang terakhir adalah disampaikan akan pentingnya evaluasi setelah berpidato.

Selain hal-hal di atas, materi yang lain tidak disampaikan dalam kesempatan ini. Mungkin bila ada latihan pidato lanjutan.

Berpidato perlu dilatih. Dan latihannya sejak dini. Semakin intens berlatih berpidato maka semakin mahir pula dia menyampaikan materi kepada pendengar. Dengan tekun berlatih maka akan dikuasai teknik dan cara berpidato yang baik. Dengan demikian, kelak dikemudian hari akan menjadi orator ulung. Sehingga ditangannya, sesuatu yang sederhana menjadi sangat menarik untuk didengarkan dalam ceramahnya.

Berpidato, sebagaimana berbicara ada seninya. Dengan seni maka berpidato jadi indah dan menarik. Bila menarik maka para pendengar atau audien akan betah untuk mendengarkan isi ceramah yang disampaikan oleh muballighnya. Sebaliknya, bila tidak ada seninya tentu materi yang sangat baik menjadi tidak menarik.

Berikut ini adalah materi dasar latihan pidato yang saya sampaikan saat ada latihan dasar pidato tingkat SMA di kabupaten Purbalingga.

1. Persiapan
    1.1. Fisik (Sehat, Bersih, Makan, Minum, dll.)
    1.2. Mental (Tenang, Khusyu’, Tawakkal, dll)
    1.3. Pakaian (Rapi, Bersih, Indah, dll)
    1.4. Transportasi (Cek Keadaan Kendaraan, dll)
    1.5. Materi
           1.5.1. Memahami Thema
           1.5.2. Menelusuri dalil
           1.5.3. Mencari bahan bacaan
           1.5.4. Mencari informasi ttg hal-hal yang belum tahu

2. Pelaksanaan
    2.1. Pendahuluan
           2.1.1. Salam pembuka
           2.1.2. Puji-pujian kepada Allah
           2.1.3. Penghormatan kepada hadirin
           2.1.4. Ta’aruf (bila perlu)
    
     2.2. Inti
            2.2.1. Mimik
            2.2.2. Artikulasi
            2.2.3. Body Movement
            2.2.4. Diksi
            2.2.5. Intermezo (selingan)
            2.2.6. Komunikatif
            2.2.7. Memahami audien
            2.2.8. Dll
    
     2.3. Penutup
             2.3.1. Mengakui kekurangan, permohonan maaf, memuji Allah dan salam penutup

3. Evaluasi
    3.1. Melakukan evaluasi terhadap quality pidato : merekam, bertanya ataupun mendengar


 Refleksi

Pidato merupakan salah satu cara kita berdakwah. Berdakwah adalah hukumnya wajib. Artinya mengajak kepada kebaikan dan mencegah terjadinya kumungkaran adalah tugas individu yang harus dikerjakan. Kita bisa memilih dengan metode apa kita berdakwah. Bila kita ingin berdakwah dengan cara ceramah (berpidato) maka kita harus melatih diri berbicara dan bertutur persuasif dengan baik. Muballigh seperti KH Zaenuddin MZ (almarhum) dan atau yang lain menjadi sedemikian hebatnya berpidato tidaklah mendadak bisa, tetapi benar-benar buah dari latihan yang serius.

Dasar atau DalilDakwah

QS. Ali Imran : 104

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

QS. Ali Imran : 110

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ......(الاية

Artinya : “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah….”

QS. An-Nahl : 125

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”