Etika, Tata cara, dan Manfaat Tidur

Etika dan adab atau tata cara serta manfaat tidur menjadi topik posting kali ini. Meskipun sudah banyak tulisan tentang hal ini, namun ada hal yang kurang untuk didiskusikan. Maka melalui Materi Dakwah Islam dan Kultum, hal yang belum dibahas tersebut kemudian diangkat dan share kepada pembaca setia. 

Islam merupakan Agama yang konprehensif. Oleh karenanya, tidurpun menjadi salah satu hal yang diatur baik menyangkut nya. Bahkan manfaat tidurpun ditunjukkan oleh Islam.

Dalam kesempatan kali ini mari kita berbicara tentang etika, tata cara, dan manfaat tidur bagi manusia, khususnya orang beriman.

Tidur merupakan aktifitas keseharian setiap manusia, walaupun dengan durasi yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Dengan tidur manusia dapat rehat setelah seharian beraktifitas mencari nafkah  ataupun aktifitas yang lain. Dan setelah tidur digarapkan kondisi fisik dan psikis seseorang kembali fit, sehat dan segar serta bugar.

Namun tahukah Anda bahwa tidur merupakan anugrah Allah yang tak ternilai harganya. Bagaimana jadinya kondisi fisik kita bila dalam hidup kita tidak pernah tidur. Jangankan sepanjang waktu, sehari tidak tidur saja dapat menyebabkan badan terasa meriang, masuk angin, kepala pusing, fisik lemah dan sebagainya. Tidur juga sangat berpengaruh pada kesehatan psikis kita.

Maka dari itu bersyukurlah atas anugrah Tuhan yang berupa tidur. Gunakan sebaik-baiknya. Artinya tidur hanya kita manfaatkan sebagai pengistirahatan fisik dan psikis dari kelelahan aktifitas. Jangan sampai waktu habis hanyak untuk tidur.

Orang beriman tahu bahwa tidur adalah salah satu nikmat yang diberikan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya.

Allah menjadikan malam adalah sebagai waktu untuk beristirahat. Namun bagi profesi tertentu, tidak dilarang untuk tidak tidur di malam hari. Misalnya profesi sopir bus malam, tenaga medis, satpam dan sebagainya. Terkait hal ini Allah berfirman dalam QS. Al-Qashash : 73

وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْ فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

"Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya."

Dan juga dalam An-Naba' : 9

وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتَا

"Dan Kami jadikan tidurmu untuk istrirahat"

Demikian pentingnya masalah tidur ini, Nabi Muhamad saw juga mengatur diri dalam tidurnya. Dan aturan yang digunakan oleh Rasulullah tersebut kemudian kita jadikan acuan. Tidur Rasulullah sebagaimana tergambar dala hadits berikut ini :

 عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ اِذَا اَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنَ اللَّيْلِ وَضَعَ يَدَهُ تَحْتَ خَذِّهِ ثُمَّ يَقُوْلُ اَللّهُمَّ بِاسْمِكَ اَمُوْتُ وَاَحْيَا وَاِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَحْيَانَا بَعْدَ مَا اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ. رواه البخاري

"Dari Hudzaifah ra berkata : bila Nabi SAW akan tidur pada waktu malam, maka beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya seraya berdoa: Allaahumma bismika amuutu wa ahyaa (Ya Allah dengan nama-Mu aku mati dan hidup). Dan bila bangun, beliau berdoa: alhamdu lillaahi al-ladzii ahyaa naa ba'damaa amaatanaa wa ilaihi an-nusyuur (segala puji bagi Allah, Dzat yang mengidupkan kami sesudah mematikan kami. Dan hanya kepada-Nya lah kami dibangkitkan." (HR. Bukhari)

Etika Tidur

Bagi seorang muslim, tidur tidak sekedar tidur. Maksudnya adalah tidak sekedar memejamkan mata dan manjatuhkan badan di tempat tidur. Ada etika yang harus diikuti dan dilaksanakan. Etika tidur bagi muslim adalah antara lain sebagai berikut :

1. tidak menunda tidur setelah shalat Isya (segera tidur)
2. menutup pintu, jendela, memadamkan api dan lampu
3. meluruskan niat
4. berdoa
5. memulai tidur di atas lambung kanannya dan berbantal tangan kanan
6. menghadap Qiblat
7. tidur dalam keadaan suci dari hadats dan najis
8. bersiwak atau menggosok gigi sebelim tidur
9. menghindari tidur tengkurap (hukumnya makruh)
10. berdzikir sebelum tidur
11. menulis wasiat-wasiat penting
12. bermuhasabah
13. berniat untuk senantiasa mentaati Allah dan berbuat kebajikan
14. menyadari bahwa suatu saat pasti akan berbaring di liang kubur.

Doa akan dan bangun tidur

akan tidur : اَللّهُمَّ بِاسْمِكَ اَمُوْتُ وَاَحْيَا

bangun tidur :  اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَحْيَانَا بَعْدَ مَا اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ