Teks Shalawatan

  1. Alfa sholallah
  2. Anta nuskhotun
  3. Annabi shollu alaih
  4. Assalamualaik
  5. Bijahil Musthofal Mukhtar
  6. Birasulillah
  7. Busyro lana
  8. Habibi ya Rasulullah
  9. Hayyajal Asywaq
  10. Huwannur
  11. Innal habibal musthofa
  12. Khoirul Bariyyah
  13. Maulana ya maulana
  14. Maula Yaa Sholli wasallim (NM)
  15. Miftahul jannah
  16. Nabiyyal Huda
  17. Qad tammamallah
  18. Qod kafani (+arti)
  19. Qif alalbab
  20. Qolbi yunadi
  21. Rohatil athyaru
  22. Salamun salamun
  23. Shofatli
  24. Sholla alaikallah
  25. Shollu ala nurilladzi
  26. Sholatun
  27. Syahrurrabi’
  28. Syiir Sholatullah salamullah (NM)
  29. Syiiran Habib syech
  30. Tarohhabna
  31. Ummi
  32. Waqtissahar
  33. Ya habibana ali syainillah
  34. Ya habib
  35. Ya hadisirruwaida
  36. Ya hana na
  37. Ya laqolbin
  38. Ya rabbamakkah
  39. Ya Robbi ya alimal hal
  40. Ya sayyidi ya Rasulullah
  41. Ya alim bi kulla’lum
  42. Ya waridal unsi

Teks Sholawat Innal habibal musthofa

اِنَّ الحَبِيبَ المصطفى     ذُورَأفَةٍ وَذُو وَفَا

وَذِكرُهُ فِيهِ الشِّفَا     اِذَاتَمَادَى بِالعِلَل

نِلنَا بِهِ طُولَ المَدى    نَصرًا عَلَى كُلِّ العِدَى

يَسُرُّنَا اَن يُفتَدَى     بِالرُّوحِ مِنَّا وَالمُقَل

طَارَة لَهُ اَروَاحُنَا     دَامَت بِهِ اَفرَاحُنَا

زَالَت بِهِ اَترَاحُنَا     فَهُوَ الرَّجَاءُ وَالاَمَل

اَورَدتَ رَبِّى نِعَمًا     عَدَّا نُجُومٍ فِى السَّمَا

اَحسِن اِلهِى كَرَمًا    خِتَامَنَا عِندَ الاَجَل

VIVAnews - Dai kondang, Zainuddin MZ meninggal dunia, Selasa, 5 Juli 2011. Zainuddin yang juga dikenal dengan Da'i sejuta umat itu meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta.
"Beliau meninggal jam 10.15 WIB tadi di RSPP," kata kerabat Zainuddin, KH Mahdi saat dihubungi VIVAnews.com. Menurut Mahdi, Zainuddin masuk rumah sakit sejak kemarin. "Masuk kemarin malam sepulang dari luar kota," kata dia.


Zainuddin, sempat tak sadarkan diri sebelum dibawa ke rumah sakit. "Sampai rumah keluarga langsung bawa ke RSPP karena pingsan," kata Mahdi. Menurut dia, Zainuddin menderita beberapa penyakit. "Beliau, sakit gula darahnya kambuh, naik. Jantungnya juga kambuh," kata dia.
Zainuddin Muhammad Zein begitu nama lengkapnya lahir di Jakarta tanggal 2 Maret 1951.  Dia menyelesaikan semua sekolahnya di Jakarta dan menyelesaikan strata satu di Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dia mendapat gelar doktor honoris causa dari  Universitas Kebangsaan Malaysia.
Ceramah agamanya diminati banyak orang. Baik yang mendengar langsung pada setiap acara ceramah, maupun lewat radio dan televisi. Sukses dengan ceramah agama itu, Zainuddin dijuluki dai sejuta umat.
Belakangan dia mencoba peruntungan lain di jalur politik. Masuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia menjadi juru kampanye partai itu. Gaya dan pilihan katanya memikat banyak orang. Bersama raja dangdut Rhoma Irama, Zainuddin berkeliling daerah. Hasilnya cukup memuaskan.
Partai itu kemudian terlibat friksi, Zainuddin ikut menggalang kekuatan PPP Reformasi, yang belakangan menjelma menjadi Partai Bintang Reformasi. Dia bahkan sempat menjadi ketua umum partai itu. Belakangan terjadi friksi ketika ada pergantian ketua umum. Zainuddin pamit dari politik dan kembali memberi ceramah agama.
Keterlibatan Zainuddin dalam politik itu, tidak terlepas dari pengaruh Kyai Haji Idham Chalid. Zainuddin lama belajar di pesantren milik Idham Khalid yang menjadi salah seorang deklarator PPP itu.

Gold Based Capital : Menumbuhkan Sektor Riil Untuk Melawan Inflasi…

Di dunia perbankan ada istilah Capital Adequacy Ratio (CAR) atau Rasio Kecukupan Modal, yaitu suatu rasio yang menggambarkan perbandingan antara modal bersih yang dimiliki suatu bank dengan total asetnya – setelah memperhitungkan faktor risiko. Mirip dengan ini di dunia asuransi dikenal istilah Risk Based CapitalRBC), yaitu kekayaan bersih perusahaan juga setelah diperhitungkan dengan faktor-faktor risiko. 

Saya tidak akan memperkenalkan formula yang njlimet seperti perhitungan CAR di perbankan atau RBC di asuransi untuk menghitung nilai sesungguhnya dari aset pribadi atau perusahaan Anda, saya perkenalkan saja apa yang saya sebut Gold Based Capital (GBC) – yang mengukur nilai riil aset Anda dengan menggunakan standar harga emas.
Untuk mudahnya dipahami konsep ini saya gunakan ilustrasi berikut : anggap lima tahun lalu (2006) Anda punya aset uang  sebesar lima unit (bisa satuan apa saja milyar Rupiah, juta dollar dlsb). Anda investasikan secara terpisah masing-masing satu unit ke Deposito Rupiah (asumsi hasil rata-rata 7 %), Deposito Dollar (asumsi hasil rata-rata 2.5%), Saham (asumsi hasil mengikuti pergerakan IHSG), Emas untuk nantinya dijual ke Rupiah ( asumsi apresiasi nilai mengikuti harga emas dalam Rupiah) dan Emas yang nantinya dijual ke Dollar ( asumsi apresiasi mengikuti harga emas dalam US Dollar).
Setelah lima tahun berlalu (2011),  berdasarkan asumsi-asumsi tersebut diatas pertumbuhan masing-masing aset Anda akan menjadi seperti pada grafik dibawah.
Asset Growth in Original Currencies
Perhatikan semua aset nampak memberikan hasil atau tumbuh. Deposito baik dalam Rupiah maupun dalam US Dollar secara persistent tumbuh dibawah pertumbuhan harga emas baik di Rupiah maupun di Dollar. Saham yang direpresentasikan oleh fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tumbuh secara fluktuatif – kadang jauh diatas harga emas tetapi kadang juga anjlog jauh dibawah.
Dengan kacamata Rupiah atau US Dollar, Anda mungkin sudah senang dengan pertumbuhan aset ini.  Masalahnya adalah daya beli riil Rupiah dan Dollar juga anjlog tergerus inflasi selama lima tahun ini – inilah faktor risiko yang hampir pasti terjadi yang mestinya ikut diperhitungkan dalam menilai aset Anda. Karena faktor risiko inilah nilai sesungguhnya dari aset Anda tersebut diatas perlu di adjusted dengan faktor inflasi – tetapi data inflasi yang mana yang bisa kita pakai ?, di negeri ini inflasi umum rata-rata lima tahun terakhir ‘hanya’ 6.8 % tetapi rata-rata inflasi bahan pangan untuk periode yang sama adalah 12 % !.
Agar Anda tidak pusing memikirkan data inflasi mana yang digunakan, maka gunakan saja harga emas sebagai patokan. Mengapa harga emas ?, Pertama harga emas di dunia dibentuk oleh mekanisme pasar yang nyaris sempurna – sehingga harganya adalah reliable, kedua data harga emas yang paling up-dated baik dalam Rupiah maupun dalam US Dollar ini selalu available setiap saat, dan utamanya yang ketiga karena harga emas telah terbukti stabil mencerminkan harga-harga benda riil kebutuhan manusia untuk periode yang amat sangat panjang yaitu lebih dari 1400 tahun !. Maka setelah aset-aset Anda tersebut diatas di adjusted atau di standarisasi dengan menggunakan harga emas, hasilnya akan seperti pada grafik dibawah.
Asset Growth Based on Gold
Emas baik yang semula akan dijual dalam Rupiah maupun US Dollar, bila di standarisasi dengan emas itu sendiri tidak tumbuh atau tidak bertambah sampai kapan-pun. Deposito Anda dalam Rupiah maupun dalam US$ nampak terus menyusut – semakin lama semakin menjauh dari standar harga emas. Untuk saham berfluktuasi kadang diatas dan kadang dibawah.
Saham yang sedikit mencerminkan sektor riil dapat menumbuhkan aset Anda yang dihitung dengan standar emas – meskipun berisiko tinggi. Untuk tingginya risiko investasi di saham ini pernah saya tulis di situs ini yang mengutip thesis S2-nya Ibu Sri Pangestuti.
Bila deposito-deposito nilai riilnya dengan standar emas terus menyusut dan investasi saham berisiko, lantas apa investasi yang paling tepat untuk Anda ?. Saya cenderung untuk terus mendorong Anda berinvestasi di sektor riil. Memang untuk ini Anda akan menghadapi setidaknya dua risiko sekaligus yaitu risiko usahanya sendiri dan risiko inflasi, namun insyaallah keduanya bisa di-minimized.
Risiko usaha dapat Anda minimized dengan memilih bidang yang sangat Anda pahami seluk beluknya, melakukan riset maksimal dibidang tersebut dari segala aspek yang terkait, membuat business model dan business plan yang matang serta mengimplementasikannya dengan prudent atau penuh kehati-hatian.
Risiko inflasi dapat Anda minimized atau bahkan hilangkan bila Anda bisa mengelola pertumbuhan aset Anda berbasis emas atau Dinar, bukan emas atau Dinar yang disimpan tetapi emas atau Dinar yang menjadi modal yang terus berputar.  Untuk lebih jelasnya,  ilustrasi dibawah ini menggambarkan siklus usaha Anda setelah menggunakan Dinar atau emas sebagai basis-nya.
Business Cycle Change From Fiat To Gold
Mudahkah ini diimplementasikan ?. Kerjasama antara  Gerai Dinar dengan BMT Daarul Muttaqiin telah siap memfasilitasi Anda untuk memutar usaha berbasis Dinar ini,  namun bagi Anda yang belum comfortable atau familiar dengan Dinar – maka emas lantakan juga bisa digunakan sebagai basis modal untuk menggerakkan sektor riil. Untuk yang terakhir ini kami telah merintis pembicaraan dengan beberapa bank syariah untuk sinergi-nya, insyaAllah dalam waktu dekat layanan yang komprehensif yang terkait dengan penggunaan emas sebagai modal ini akan segera terwujud.
Sebagaimana lawan riba adalah perdagangan dan sedekah, maka inflasi harus bisa kita taklukkan dengan berputarnya harta di sektor riil dan ketika masih idle berupa cadangan modal-pun dia dalam bentuk yang tidak mempan digerus inflasi yaitu Dinar atau  emas. InsyaAllah.