Merapi Memakan Korban 135 Orang Meninggal dan 411 Orang Dirawat

VIVAnews - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekapitulasi jumlah korban Gunung Merapi sejak letusan pertama lalu hingga 7 November 2010 pukul 18.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 135 orang. Jumlah korban masing-masing untuk Sleman tercatat ada 123 orang, Klaten 2 orang, Boyolali 3 orang dan Magelang 7 orang.

Plt Kepala Humas BNPB Sutopo mengatakan selain korban meninggal, BNPB juga mencatat
ada 411 korban rawat inap yang masing-masing tersebar di Sleman 147 orang, Klaten 64 orang, Boyolali 66 orang, Magelang 129 orang dan kota Magelang 5 orang.

Sementara untuk jumlah pengungsi totalnya tercatat sebanyak 289.613 orang, masing-masing tersebar di Sleman 65.363, Klaten 58.482, Boyolali 60.643, Magelang 102.353 dan kota Magelang sebanyak 2.772 orang.

"Kami terus mendata dan data ini diharapkan jadi acuan semua pihak termasuk institusi yang biasanya merilis angka sendiri," kata Sutopo kepada VIVAnews,com, Minggu 7 November 2010.

Menurut dia, bahwa dari sekian puluh tempat pengungsian, Stadion Maguwoharjo adalah tempat mengungsi yang jumlah warganya termasuk paling banyak. BNPB mencatat di ke empat sektor stadion ini ada 21 ribu pengungsi lebih.

Lokasi pengungsian paling banyak warga berkumpul yakni di Kecamatan Mlati ada 10.503 orang, kemudian kecamatan Sleman 7.756 orang dan lainnya tersebar di banyak titik masing-masing kecamatan.

BNPB mengakui sampai saat ini belum bisa mendata kerusakan fisik seperti rumah secara detail. Ini dikarenakan kondisi merapi yang belum menentu masih memberikan banyak kekhawatiran kepada seluruh petugas dan relawan.

Sementara kerusakan rumah yang baru tercatat adalah 291 rumah. Jumlah ini belum terklasifikasikan rumah rusak berat, sedang atau ringan.

Bila Merapi mencatatkan korban 135 korban, bencana gempa diikuti tsunami di Mentawai, Sumatera Barat, hingga 7 November pukul 15.00 WIB mencatatkan 447 korban meninggal dunia. Selain itu BNPB mencatat 56 hilang, 173 luka berat dan 325 luka ringan.

Untuk kerusakan rumah tercatat ada 721 dengan masing-masing kondisi 517 rusak berat dan 204 rusak ringan. Selain itu kerusakan lain yang dicatat adalah 5 SD, satu SMP, 6 rumah dinas dan 7 fasilitas ibadah.
• VIVAnews