Beli Sapi Qurban Dari Korban Merapi

Bupati Sleman: Bagi yang hendak ber"qurban" lebih afdol membeli sapi milik korban Merapi


VIVAnews - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo, mengimbau kepada PNS dan umat muslim yang ingin berkurban untuk membeli hewan dari peternak korban bencana Merapi.
 
Ini untuk meringankan beban hidup mereka. Pemerintah Sleman akan menjembati pembeli dan pemilik hewan kurban.

"Akan diberi kemudahan. Ini semua kita lakukan untuk meringankan beban para peternak korban Merapi," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman, Riyadi Martoyo, Jumat, 12 November 2010

Untuk itu Kabupaten Sleman telah menyiapkan barak ternak bagi para peternak di Lereng Merapi yang akan menjual hewan mereka. Letaknya di lapangan Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, dan Lapangan Tirtomartani di Kecamatan Kalasan. "Calon pembeli dapat langsung bertransaksi dengan pemiliknya mulai hari ini," kata dia.

Riyadi memastikan setiap hewan kurban yang dijual telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan umurnya telah memenuhi syarat sebagai hewan kurban. "Sudah lolos tes kesehatan dan umurnya telah memenuhi syarat," paparnya

Hewan yang akan dijual adalah sapi dan kambing. "Harga sapi hidup berkisar Rp22 ribu hingga Rp24 ribu per kilogram," katanya.
Dari pantauan VIVAnews.com, menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, penjualan hewan kurban di Yogyakarta terbilang sangat sepi. Ini tak lepas  dampak dari bencana meletusnya Gunung Merapi yang hingga saat ini masih meresahkan warga Yogyakarta.
Ambar Rukmiatun (40) salah seorang penjual hewan kurban di kawasan Jalan Ring Road Barat, Yogyakarta, menyatakan para pembeli hewan kurban saat ini lebih memilih untuk membantu para pengungsi. Jika tahun lalu, sepekan menjelang hari raya ia rata-rata bisa menjual lima ekor kambing dalam sehari, sekarang belum tentu laku barang seekor pun. "Tahun lalu saya menyiapkan setidak 50 ekor kambing atau domba, namun untuk tahun ini saya hanya menyiapkan sekitar 20," katanya, termangu. (Laporan: Juna Sanbawa, Yogyakarta | kd)