Bagaimana Wedhus Gembel Bisa Menewaskan Mbah Maridjan, Wawan Vivanews dan Dr Tutur?

Desa Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, letaknya memang hanya 4 km dari kawah Merapi.
Pada Selasa lalu, erupsi pertama gunung Merapi terjadi sejak pukul 17.02 WIB, diikuti awan panas selama 9 menit.Kemudian berturut-turut diikuti letusan berikutnya yang terjadi pukul 17.18 disertai awan panas selama 4 menit, pukul 17.23 dengan awan panas selama 5 menit, pukul 17.30 dengan awan panas selama 2 menit, pukul 17:37 dengan awan panas selama 2 menit, letusan Pukul 17.42 dengan awan panas selama 33 menit, pukul 18.16, dengan awan panas selama 5 menit, dan pukul 18.21 beserta awan panas selama 33 menit.
Kinahrejo termasuk dalam wilayah yang dilalui oleh awan panas 'wedhus gembel', yang menerjang ke sektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara Merapi. 
Lantas sebenarnya bagaimana Wedhus Gembel Bisa Menewaskan Mbah Maridjan, Wawan Vivanews dan Dr Tutur? Apa itu Wedhus Gembel dan awan panas itu seberapa panas Sih?
Wedhus gembel adalah awan panas berisi material-material vulkanik yang menyatu dengas gas bersuhu tinggi. Dinamai Wedhus gembel karena bila dilihat dari jauh, saat awan panas ini menuruni lereng, abu putihnya yang bergulung-gulung, terlihat seperti bulu domba.  
Suhu awan piroklastik seperti Wedhus Gembel di kawasan kawah bisa mencapai 1.000 derajat Celcius. Biasanya, ia bergerak turun ke lereng dengan kecepatan 700 km/ jam, suhunya akan berkurang menjadi 500-600 derajat celcius.
Suhu 500 derajat Celsius hampir setara dengan tiga kali lipat suhu minyak goreng yang lagi mendidih. Suhu sedemikian tinggi ini berbentuk material abu vulkanik yang tersebar merata di udara, meluncur menuruni lereng dan membakar apa saja yang dilewatinya. Manusia dan hewa akan mati terbakar (matang dan meleleh) seketika jika diguyur material abu panas seperti ini. Dan luncuran wedhus gembel semacam ini bukanlah sesuatu yang harus dihadapi sebagai semacam tantangan melainkan harus kita hindari atau dijauhi. Itu sebabnya para ahli memberi arahan untuk menjauh dari merapi sampai minimal radius 10 km pada daerah yang berpotensi dilalui wedhus gembel.

Mbah Maridjan dengan alasan "khusus" nya tidak bersedia ikut turun kemudian Wawan dan Dr Tutur yang sudah turun bersama beberapa orang lain mendadak ingin balik lagi mengajak Mbah Maridjan

keberadaan mereka di rumah Mbah Maridjan bersamaan dengan sapuan wedhus gembel yang melalui daerah tersebut. Ketiganya meninggal bersama beberapa orang sekitar Rumah Mbah Maridjan yang keseluruhannya mencapai sekitar 20 orang. Semua terbakar termasuk mobil APV yang dikendarai Wawan dan Tutur